Investigasi Info, Kerinci – Jumat, 5 September 2025, siang hari menjadi duka mendalam bagi warga Dusun Siulak Deras, Kecamatan Gunung Kerinci. Api berkobar hebat dan melalap tujuh rumah warga. Dari jumlah tersebut, empat rumah hangus rata dengan tanah, satu rusak sedang, dan dua lainnya mengalami rusak ringan.
Yang paling menyayat hati, salah satu rumah yang habis terbakar adalah milik seorang penyandang tunanetra. Korban tak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya, bahkan hanya pakaian yang melekat di tubuh yang tersisa. Sehari-hari ia dikenal sebagai sosok sederhana yang menggantungkan hidup dari sedekah masyarakat di pasar-pasar tradisional Kerinci. Malang, sepulang dari pasar, rumah yang menjadi satu-satunya tempat berteduh sudah rata dengan tanah.
Kepala Desa Siulak Deras Mudik menyampaikan rasa duka sekaligus permintaan agar pemerintah segera turun tangan memberikan perhatian.
> “Ada tujuh rumah terdampak dalam musibah ini, empat di antaranya hangus total. Kami memohon perhatian serius dari Bupati Kerinci beserta seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terutama Dinas Sosial, agar segera menyalurkan bantuan darurat bagi para korban, termasuk saudara kita penyandang tunanetra yang hidup dalam keterbatasan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan aktivis Kerinci, Iwan Efendi, yang menekankan pentingnya gerak cepat dari pemerintah sekaligus solidaritas warga.
> “Kita semua terpanggil untuk peduli. Jangan sampai para korban merasa sendirian. Ini tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk meringankan beban saudara-saudara kita,” tegasnya.
Tokoh masyarakat setempat turut menyerukan semangat gotong royong agar korban bisa segera bangkit.
> “Kami mengajak seluruh warga Kerinci untuk bergotong royong. Bantuan berupa pakaian layak pakai, kebutuhan pokok, maupun donasi uang dapat disalurkan melalui pihak keluarga Ayda Aprinal. Sekecil apapun bantuan akan sangat berarti bagi korban kebakaran,” katanya.
Kini, para korban kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta benda. Bupati Kerinci bersama OPD terkait diharapkan segera mengambil langkah nyata, mulai dari bantuan logistik, penyediaan hunian sementara, hingga rencana pemulihan ke depan.
Musibah ini bukan hanya ujian bagi korban, tetapi juga panggilan kemanusiaan bagi kita semua. Dengan kepedulian dan kebersamaan, luka yang mendalam ini diharapkan bisa sedikit terobati. *IE*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar