Kapolri ;Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.
Oleh: [clara.siahaan]
Berita opini
Dairi/investigasi.info
Transformasi institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menuju paradigma Presisi—Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan—merupakan strategi visioner yang bertujuan membangun institusi kepolisian yang responsif terhadap dinamika sosial, tuntutan demokrasi, serta perkembangan teknologi global. Di bawah komando Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., arah kebijakan Polri ditandai dengan peluncuran 16 program prioritas, yang menjadi fondasi reformasi kelembagaan secara menyeluruh.
Pilar Transformasi Menuju Polri ModernTransformasi Polri tidak semata bersifat struktural, tetapi juga menyentuh aspek fundamental, yaitu Reformasi kelembagaan dan sistem kerja, termasuk restrukturisasi organisasi yang lebih adaptif dan efisien.
Penguatan sumber daya manusia dan teknologi informasi, sebagai prasyarat menuju Police 4.0 yang berbasis big data dan kecerdasan buatan.
Peningkatan kualitas pelayanan publik, dengan mengembangkan sistem layanan berbasis digital yang terintegrasi dan mudah diakses masyarakat.
Penegakan hukum yang berkeadilan dan tidak diskriminatif, menjadikan hukum sebagai instrumen perlindungan, bukan alat kekuasaan.
Akuntabilitas internal dan eksternal, dengan memperkuat mekanisme pengawasan dan keterbukaan informasi kepada publik.
Kapolres Dairi AKBP Faisal Andri PRATOMO, SH, SIK, M.M., M.Si
Polri dalam Konteks Nasional dan Kemanusiaan
Dalam perjalanannya, Polri turut mengambil peran strategis dalam menghadapi berbagai krisis nasional, seperti:
Penanganan pandemi COVID-19, termasuk distribusi bantuan dan vaksinasi massal.
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), melalui stabilisasi keamanan dan pengawalan program-program pemerintah.
Pengamanan agenda strategis nasional, seperti pemilu, pembangunan infrastruktur, hingga ketahanan pangan.
Keterlibatan Polri dalam sektor-sektor ini mempertegas bahwa institusi kepolisian bukan sekadar alat penegak hukum, tetapi juga aktor pembangunan yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Partisipasi Publik sebagai Pilar Demokrasi
Transformasi Polri tidak akan bermakna tanpa keterlibatan aktif masyarakat. Oleh karena itu, publik didorong untuk:
Memberikan dukungan dan kepercayaan kepada upaya reformasi yang tengah berjalan.
Menyampaikan kritik konstruktif dan aspirasi untuk memastikan Polri tetap berada pada jalur yang benar.
Terlibat langsung dalam pengawasan sosial, melalui partisipasi dalam forum-forum kemitraan polisi dan masyarakat (community policing).(cs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar