Gunungsitoli, Investigasi.info -
Hari Hipertensi Sedunia (World Hypertension Day) diperingati pada tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Momen ini diperingati untuk mengingatkan kita tentang pentingnya mengetahui tekanan darah dan menjaganya agar tetap terkendali. Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan masalah yang sering kali tidak disadari hingga menyebabkan kerusakan signifikan pada organ vital seperti jantung, ginjal dan otak.
Melansir laman World Hypertension League (WHL), pada tahun 2025 ini tema Hari Hipertensi Sedunia adalah “Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer!” (Ukur Tekanan Darah Anda Secara Akurat, Kendalikan, Hidup Lebih Lama). Tema ini menekankan pentingnya pengukuran tekanan darah yang teratur dan akurat. Dengan memantau tekanan darah dengan benar, kita dapat mengidentifikasi hipertensi sejak dini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengelolanya secara efektif.
Defenisi Hipertensi
Diagnosis hipertensi ditegakkan bila Tekanan Darah Sistolik (TDS) ≥ 140 mmHG dan/atau Tekanan Darah Diastolik (TDD) ≥ 90 pada pengukuran berulang di klinik atau fasilitas layanan kesehatan.
Klasifikasi Tekanan Darah Klinik (Konsensus Hipertensi 2021)
KATEGORI TDS (mmHG) TDD (mmHG)
Normal 👉 <130 dan 85
Normal-Tinggi 👉 130-139 dan/atau 85-89
Hipertensi derajat 1 👉 140-159 dan/atau 90-99
Hipertensi derajat 2 👉 ≥160 dan/atau ≥100
Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi bisa bermacam-macam dan bisa juga tidak diketahui. Penyebab hipertensi terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu :
1. Hipertensi Primer
Penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi serta cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak dilakukan penanganan.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi yang cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah melonjak naik dan lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer. Kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain :
✳️ Sleep apnea, yaitu seseorang yang mengalami henti nafas seketika saat tidur.
✳️ Penyakit ginjal.
✳️ Tumor kelenjar adrenal.
✳️ Masalah tiroid.
✳️ Cacat bawaan di pembuluh darah yang sudah ada sejak lahir.
✳️ Obat-obatan seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
✳️ Obat-obatan terlarang.
Faktor Resiko Hipertensi
Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi antara lain :
✳️ Memilik usia di atas 65 tahun.
✳️ Sering mengosumsi makanan tinggi garam berlebihan.
✳️ Kelebihan berat badan atau Obesitas.
✳️ Riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.
✳️ Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
✳️ Tidak aktif secara fisik / jarang berolahraga.
✳️ Mengosumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.
✳️ Kebiasaan merokok.
✳️ Banyak mengosumsi minuman beralkohol.
✳️ Stres.
✳️ Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.
Gejala Hipertensi
Hipertensi seringkali tidak memiliki gejala yang khas, tetapi seseorang yang mengidap hipertensi bisa merasakan beberapa gejala, antara lain :
✳️ Sakit kepala
✳️ Mimisan
✳️ Masalah penglihatan
✳️ Nyeri dada
✳️ Telinga berdengung
✳️ Sesak napas
✳️ Aritmia, yaitu irama detak jantung tidak teratur.
✳️ Kelelahan
✳️ Mual / muntah
✳️ Kebingungan
✳️ Merasa cemas
✳️ Tremor otot, dan
✳️ Adanya darah dalam urine.
Cara mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa dicegah dengan CERDIK, yaitu :
C– Cek kesehatan secara rutin (mengukur tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, lingkar perut dan perhatikan denyut nadi)
E – Enyahkan asap rokok (berdampak buruk bagi kesehatan diri dan orang lain)
R – Rajin aktifitas fisik (berolahraga secara rutin minimal selama 30 menit, jalan kaki 2-3 km per hari sebanyak 3-5 kali per minggu)
D – Diet seimbang (konsumsi buah dan sayur 5 porsi per hari, batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 sendok per hari dan garam tak lebih dari 1 sendok the per hari, hindari minuman beralkohol, batasi konsumsi kafein, perbanyak serat (buah/sayuran)
I – Istirahat yang cukup (istirahat dengan tidur minimal 7-8 jam sehari)
K – Kelola stress (terapkan pola hidup teratur)
Jenis makanan yang harus dihindari atau dibatasi ketika seseorang mengidap hipertensi, antara lain :
❎ Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, seperti daging merah, produk olahan susu, daging olahan, gorengan, santan, minyak ikan.
❎ Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium, seperti biskuit, keripik dan makanan kering yang asin.
❎ Makanan dan minuman dalam kaleng, misalnya sarden, sosis, soft drink.
❎ Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan, sayuran atau buah-buahan, abon, ikan asin, udang kering, telur asin, selai kacang).
❎ Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol, seperti daging merah (sapi atau kambing, kuning telur, kulit ayam).
❎ Bumbu-bumbu seperti kecap, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco, dan lain-lain mengandung garam natrium.
❎ Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
Makanan untuk Hipertensi yang sebaiknya dikonsumsi, antara lain :
✅ Seledri
✅ Jeruk
✅ Brokoli
✅ Bayam
✅ Wortel
✅ Ikan Salmon
✅ Tomat
✅ Pisang
✅ Kacang-kacangan, dll
By : (Alvondwaruwu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar