Dairi, Investigasi.info -
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, memberikan pengarahan strategis kepada jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bertempat di Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Mataram, pada Sabtu (26/07/2025). Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ossy menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja positif di wilayah NTB, sekaligus menitipkan empat pesan utama yang dinilai krusial dalam menghadapi tantangan pertanahan ke depan.
“Capaian di NTB sudah sangat baik, namun tantangan ke depan tidak semakin ringan. Oleh karena itu, saya menitipkan empat hal penting: penguatan data pertanahan, penguatan sinergi lintas sektor, percepatan transformasi digital, serta integritas dan semangat pelayanan kepada masyarakat,” ujar Wamen Ossy dalam arahannya.
1. Penguatan Data Pertanahan
Wamen Ossy menegaskan bahwa pengelolaan data pertanahan harus diperkuat baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Menurutnya, data pertanahan merupakan warisan penting bagi generasi mendatang dan memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan nasional. Oleh karena itu, akurasi dan kevalidan data, termasuk hasil Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), harus dijaga dengan serius agar tidak terjadi duplikasi dalam sistem elektronik.
2. Penguatan Sinergi Lintas Sektor
Sinergi antara BPN dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum (APH), dan elemen masyarakat lainnya menjadi syarat utama dalam menciptakan kebijakan yang legal dan berkelanjutan. Wamen Ossy menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam menghadapi isu pertanahan yang kompleks dan berpotensi bersinggungan dengan kepentingan investasi dan tata ruang.
“Jajaran Kantah perlu berpikir strategis. Setiap kebijakan pertanahan harus memiliki dasar hukum yang kuat. Bangun komunikasi dan kerja sama dengan Kajari, Pemda, dan APH,” tegasnya.
3. Percepatan Transformasi Digital
Dalam menghadapi era digital, Wamen Ossy menekankan bahwa digitalisasi pertanahan merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait perubahan sistem, seperti Sertipikat Elektronik, agar tidak menimbulkan kebingungan atau resistensi.
“Sebagai pelayan publik, kita harus adaptif terhadap perubahan, namun juga perlu memastikan kesiapan masyarakat dalam menyambut transformasi digital,” ujar Wamen ATR/Waka BPN.
4. Integritas dan Semangat Melayani
Pesan terakhir yang disampaikan adalah mengenai pentingnya menjaga integritas dan komitmen pelayanan publik. Di tengah sorotan publik yang semakin tinggi, khususnya melalui media sosial, setiap pegawai BPN diminta untuk menjunjung tinggi etika profesi, menjauhi penyalahgunaan wewenang, serta tetap berpihak kepada kepentingan masyarakat kecil.
“Fokuslah pada pelayanan. Jika kita sungguh-sungguh melayani, bisa jadi kita akan memperoleh hasil yang lebih besar dari apa yang kita harapkan,” pungkas Wamen Ossy.
Dalam penutup arahannya, Wamen Ossy menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran BPN di Provinsi NTB atas dedikasi dan kinerja yang telah ditunjukkan. Ia meyakini bahwa NTB memiliki potensi besar untuk tumbuh sebagai daerah yang maju dan inklusif apabila didukung oleh data pertanahan yang valid dan kepemimpinan institusional yang kuat.
“Mudah-mudahan dengan kerja keras kita bersama, kita mampu menyediakan landasan data pertanahan yang kokoh guna mendukung pembangunan berkelanjutan di NTB,” tutupnya.
Dalam kunjungan tersebut, Wamen Ossy turut didampingi oleh Wakil Pembina Ikawati ATR/BPN, Wida Ossy Dermawan; Inspektur Wilayah III, Lutfi Zakaria; Kepala Kantah Kota Mataram, Halid Aslamudin; serta jajaran struktural dan fungsional di lingkungan Kanwil BPN Provinsi NTB.
Kabiro : (C siahaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar