Investigasi.info -
Para ilmuwan menemukan mikroba baru yang belum pernah terlihat di Bumi di dalam stasiun luar angkasa Tiangong milik China.
Strain bakteri baru tersebut diberi nama Niallia tiangongensis, sesuai dengan nama stasiun luar angkasa tersebut, dikutip dari Live Science, Selasa (20/5/2025).
Penemuan ini diumumkan oleh para peneliti dari Shenzhou Space Biotechnology Group dan Beijing Institute of Spacecraft System Engineering dalam Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology pada 3 Maret 2025.
Bakteri yang menyebabkan sepsis Niallia tiangongensis ditemukan di dalam salah satu kabin stasiun luar angkasa tersebut.
Bakteri itu merupakan varian dari mikroba terestrial yang hidup di tanah yang dapat menyebabkan sepsis, dikutip dati Science Alert (19/5/2025).
Sebagai informasi, sepsis adalah komplikasi berbahaya akibat respons tubuh terhadap infeksi. Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis sehingga terjadi kerusakan pada organ dan jaringan tubuh, bahkan bisa mengancam nyawa penderitanya.
Analisis terbaru terhadap strain tersebut mengungkapkan bahwa bakteri itu tidak hanya unik, tetapi juga memiliki beberapa adaptasi penting yang dapat membantu misi luar angkasa di masa mendatang.
“Memahami karakteristik mikroba selama misi luar angkasa jangka panjang sangat penting untuk menjaga kesehatan para astronot dan mempertahankan fungsionalitas pesawat ruang angkasa,” tulis para peneliti dalam studi tersebut. Strain baru itu ditemukan dalam sampel yang dikumpulkan oleh kru misi Shenzhou-15 pada 2023.
Saat itu, mereka menyeka modul stasiun luar angkasa dengan tisu steril sebelum membekukannya untuk diangkut. Setelah dikirim kembali ke Bumi, analisis mengungkapkan bahwa bakteri itu berkerabat dekat dengan Niallia circulans.
Niallia circulans merupakan bakteri berbentuk batang yang dapat menyebarkan spora yang biasanya hidup di tanah, limbah, dan makanan. Bakteri ini dapat menyebabkan sepsis pada pasien dengan gangguan kekebalan tubuh. Strain baru ini juga telah melakukan beberapa adaptasi baru untuk bertahan hidup dalam kondisi ruang angkasa yang keras.
Kemampuan unik bakteri Dilansir dari SCMP (17/5/2025), strain bakteri baru tersebut memiliki kemampuan yang lebih baik untuk memerangi stres oksidatif. Bakteri itu juga bisa memperbaiki diri dari kerusakan radiasi dan memungkinkannya membentuk biofilm dengan memecah gelatin untuk mengekstrak karbon serta nitrogen.
Meski demikian, belum jelas apakah bakteri ini dapat membahayakan manusia atau tidak.
Para peneliti berharap mereka dapat mempelajari lebih lanjut bagaimana bakteri ini dan bakteri lainnya bertahan hidup, serta cara untuk mencegah astronot dari risiko terkait dengan bakteri yang beradaptasi di luar angkasa.
Meski demikian, penemuan bakteri ini bukanlah yang pertama kalinya di luar angkasa. Sebab, pada 2018, para ilmuwan NASA pernah menemukan empat jenis bakteri yang sebelumnya tidak diketahui, yang bersembunyi di dalam toilet Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar