Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Suara Rakyat Wongcilik
Selasa, 01 Juli 2025, Juli 01, 2025 WIB
Last Updated 2025-07-02T04:40:59Z
Berita DairiBupati DairiDaerahGubsukalsera tobaMedanUNESCCO Global Geopark 2025

Bupati Dairi Hadiri Rapat Persiapan Revalidasi Toba Caldera sebagai UNESCO Global Geopark 2025



Medan, Investigasi.info -

Bupati Dairi, Ir. Vickner Sinaga, menghadiri Rapat Persiapan Laporan Revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark Tahun 2025 yang digelar di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara senin (30/6)Turut mendampingi Bupati, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Dairi, Rahmat Syah Munthe, serta Kepala Bappeda Dairi, Romedi Bangun.


Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, dan dihadiri oleh tujuh kepala daerah dari kawasan Danau Toba: Dairi, Tapanuli Utara, Toba, Simalungun, Samosir, Karo, dan Humbang Hasundutan. Selain itu, hadir pula pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut serta perwakilan dari instansi vertikal dan kementerian terkait.


Pertemuan ini bertujuan untuk menyiapkan laporan menyeluruh sebagai bagian dari proses revalidasi status Toba Caldera sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp). Para asesor dari UNESCO dijadwalkan akan mengunjungi sejumlah geosite utama di kawasan Danau Toba pada tahun 2025.


Dalam sambutannya, Gubernur Bobby Nasution menekankan pentingnya koordinasi lintas kabupaten dalam proses revalidasi ini. “Kita harap seluruh daerah dapat memperkuat sinergi, baik dari sisi penyusunan laporan maupun kesiapan lapangan. Target kita adalah kembali meraih status Green Card dari UNESCO,” ujar Bobby. Ia juga menyebut terdapat empat rekomendasi strategis yang perlu segera ditindaklanjuti oleh seluruh kabupaten.


Sementara itu, Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian PPN/Bappenas, Togu Santoso Pardede, menjelaskan bahwa geopark merupakan program resmi UNESCO yang diinisiasi sejak 2015. Geopark mencakup elemen penting seperti warisan geologi (geoheritage), keragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity). Oleh sebab itu, pelestarian kawasan geopark membutuhkan pemahaman, partisipasi aktif, dan tanggung jawab kolektif dari seluruh daerah terkait.


Menurut Togu, saat ini terdapat 229 UNESCO Global Geopark di 50 negara. Tiongkok menjadi negara dengan jumlah geopark terbanyak (49), disusul oleh Spanyol (18), Indonesia dan Italia (masing-masing 12), serta Jepang (10).


Dalam paparannya, Bupati Dairi Ir. Vickner Sinaga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Dairi sepenuhnya menyadari bahwa status sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark bukan hanya prestise, tetapi juga merupakan tanggung jawab kolektif dan peluang strategis.


“Kami menegaskan komitmen penuh dalam mendukung proses revalidasi ini sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Kabupaten Dairi melalui pengelolaan geo-site Silalahi Sabungan siap berkontribusi secara aktif, mengingat wilayah ini memiliki nilai penting dari aspek geologi, budaya, maupun pariwisata,” ujar Vickner.


Ia juga menambahkan bahwa proses revalidasi ini hendaknya tidak sekadar dimaknai sebagai kewajiban administratif, melainkan sebagai momentum untuk memperkuat komitmen lintas sektor dalam membangun kawasan Danau Toba yang berkelanjutan, berdaya saing global, dan menjadi kebanggaan nasional.


Dengan semangat kolaborasi dan visi keberlanjutan, seluruh pemangku kepentingan di kawasan Danau Toba diharapkan mampu menjaga dan mengembangkan warisan geologi dunia ini demi kesejahteraan masyarakat dan generasi mendatang.




Kabiro : (c siahaan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar