Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Redaksi Investigasi
Jumat, 04 Juli 2025, Juli 04, 2025 WIB
Last Updated 2025-07-04T03:02:12Z
Artikel KesehatanCara Donor GinjalDonor GinjalGaya HidupTransplantansi Ginjal

Donor Ginjal Tak Membahayakan, Malah Bisa Sehat: Simak Saran Dokter


Investigasi.info - 

Pendonor ginjal mungkin sering kali memiliki kekhawatiran akan kesehatannya.


Dokter spesialis urologi konsultan uro-onkologi Prof Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid Sp.U(K), FICRS, Ph.D berusaha menepis kekhawatiran itu degan dengan mengatakan bahwa orang yang melakukan donor ginjal bisa tetap hidup sehat.


“Dari beberapa penelitian sebenarnya sudah menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan ginjalnya bisa hidup lebih baik dan lebih sehat, dibandingkan kita (bukan pendonor),” kata Agus seperti yang dikutip dari Kompas.com pada Selasa (1/7/2025).


Dokter yang berpraktik di RSCM itu mengatakan bahwa salah satu syarat penting untuk menjadi donor ginjal adalah orang sehat yang bersedia mendonorkan ginjalnya untuk pasien transplantasi.


Biasanya, orang yang bisa lolos untuk donor ginjal adalah orang yang sadar akan kesehatan karena harus melewati skrining yang jauh lebih kuat.


“Karena kita berharap dengan mendonorkan ginjal yang satu itu, donor ini perlu juga tetap hidup lebih lama atau hidup cukup baik,” ujar Agus.


Skrining untuk memastikan kesehatan donor ginjal Lebih lanjut, Agus menekankan bahwa proses skrining menyeluruh pada donor ginjal sangatlah penting, baik terkait risiko operasi hingga teknis untuk memutuskan ginjal sebelah mana yang harus diambil. 


Ia menyebut, biasanya ginjal yang diambil untuk didonorkan adalah pada sisi sebelah kiri, karena lebih minim risiko untuk dilakukan. “Karena prinsipnya kan operasi ini juga akan memberikan beban bagi pasien. 


Jadi, tentu kita berharap bahwa operasi bisa seefisien mungkin,” ucapnya. Dengan perkembangan teknologi medis, dokter kini bisa melakukan proses transplantasi ginjal yang minim invasif (sayatan) dengan laparoskopi. 


Sebelumnya, dokter perlu melakukan pembedahan dengan sayatan yang cukup besar untuk transplantasi ginjal. “Dengan laparoskopi ini, kita bisa melihat pembuluh darah dan organnya menjadi lebih jelas. Dan biasanya memang dengan operasi laparoskopi, penyembuhannya itu menjadi lebih cepat,” ungkapnya.


Tips cara donor ginjal hidup sehat Ketika dokter harus melakukan prosedur skrining menyeluruh, di sisi lain donor ginjal harus tahu hal-hal yang perlu diperhatikan setelah operasi dilakukan.


Karen Miller, RN., selaku National Kidney Registry (NKR) Medical Board sekaligus Lead Kidney Transplant Coordinator di University of Wisconsin-Madison memberikan beberapa tips gaya hidup sehat yang harus diperhatikan donor ginjal: 

Konsumsi protein dalam jumlah sesuai kebutuhan Donor ginjal disarankan untuk tidak menjalani diet tinggi protein, karena dapat memberikan beban lebih pada ginjal yang tersisa. Miller merekomendasikan untuk asupan protein per hari sebanyak 0,8 gram per kilogram berat badan. 

Sumber protein sehat meliputi daging tanpa lemak, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan susu kedelai. Sementara, hindari daging olahan tinggi lemak dan garam, seperti sosis, bacon, dan makanan kaleng. Jaga asupan minum dan batasi minuman tertentu Minum air putih sesuai kebutuhan penting untuk mencegah batu ginjal dan menjaga fungsi ginjal. 


Miller menyarankan minum air putih secara teratur sepanjang hari dan menyesuaikan jumlah cairan saat cuaca panas atau setelah berolahraga. Sementara, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) telah merekomendasikan orang dewasa secara umum minum air putih sebanyak 8 gelas atau setara dengan dua liter setiap hari. 


Adapun Miller menekankan pentingnya untuk menghindari minuman berkafein atau beralkohol dalam jumlah berlebihan, serta minuman bersoda jenis cola yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal. 


Membatasi asupan garam Miller mengatakan bahwa orang yang telah mendonorkan ginjalnya sangat penting untuk memerhatikan tekanan darah. Oleh karena itu, ia menekankan untuk donor ginjal membatasi asupan garam secara konsisten. 


Ia menyarankan untuk memilih makanan segar, menghindari makanan olahan tinggi garam, dan menggunakan rempah-rempah alami yang bebas garam. Kemenkes RI telah menyarankan konsumsi garam maksimal 5 gram (1 sendok teh) yang setara 2.000 miligram natrium/sodium.

Bijak dalam mengonsumsi suplemen dan obat Menurut Miller, donor ginjal tidak memerlukan obat khusus setelah masa pemulihan pascaoperasi. Namun, jika ingin mengonsumsi suplemen atau vitamin, ia menyarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter atau apoteker transplantasi. 


Ia menyarankan untuk menghindari suplemen herbal tertentu, seperti ephedra, juniper, dan licorice, karena dapat berbahaya bagi ginjal. Untuk obat pereda nyeri, ia mengingatkan untuk tidak berlebihan menggunakan NSAID, seperti ibuprofen atau aspirin, dan lebih menyarankan untuk menggunakan acetaminophen (paracetamol). 



Kembali beraktivitas secara bertahap Miller mengatakan bahwa donor ginjal bisa kembali bekerja dan beraktivitas fisik ringan sekitar empat hingga enam minggu setelah operasi. Namun, ia menyarankan untuk menghindari aktivitas mengangkat beban berat atau olahraga kontak fisik selama masa pemulihan. 


Jika ingin berolahraga kembali, disarankan menggunakan pelindung seperti rompi berlapis untuk melindungi ginjal dan konsultasikan terlebih dahulu dengan tim medis transplantasi ginjal. Pemeriksaan kesehatan tahunan Meskipun risiko penyakit ginjal jangka panjang sangat rendah, Miller menegaskan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin setiap tahun, meliputi cek fungsi ginjal (GFR), tekanan darah, dan tes urine. 


Demikianlah beberapa tips yang disarankan Miller sebagai cara donor ginjal hidup sehat setelah operasi. Menurutnya, harapan hidup orang dengan satu ginjal tidak berbeda pada kebanyakan orang. Bahkan, cenderung lebih baik daripada orang lain karena pendonor dipilih dari orang-orang dengan kondisi kesehatan optimal. 


Ia mengatakan, risiko para donor ginjal mengalami gagal ginjal tahap akhir (End Stage Kidney Disease) sangat rendah, yakni kurang dari 1 persen. Namun, jika pendonor suatu saat membutuhkan transplantasi ginjal, biasanya mereka akan mendapat prioritas dalam daftar tunggu.





Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar