Kesederhanaan Bupati Dairi: Legowo Gunakan Mobil Pinjaman, Fokus pada Pelayanan
Dairi/investigasi.info
Bupati Dairi, Ir. Vickner Sinaga, memberikan klarifikasi terkait kendaraan dinas yang selama ini digunakannya dalam menjalankan tugas pemerintahan. Klarifikasi ini disampaikannya dengan penuh keterbukaan saat berbincang hangat bersama awak media di sebuah kesempatan santai di Café Poda, di mana beliau juga ditemani Ibu Ketua TP-PKK Kabupaten Dairi Ny.Vickner Rita Puspita Situmorang.
Bupati menegaskan bahwa mobil dinas yang digunakannya bukanlah kendaraan baru yang khusus disediakan untuk dirinya, melainkan mobil pinjaman dari Inspektorat Kabupaten Dairi. “Mobil yang saya pakai itu sebenarnya bukan baru, hanya pinjaman dari Inspektorat. Jadi jangan sampai ada anggapan pemerintah membeli mobil baru untuk bupati. Saya sendiri tidak ingin menambah beban APBD,” ujar Vickner Sinaga.
Lebih jauh, Bupati menjelaskan bahwa kendaraan dinas yang lama sudah berusia sekitar tujuh tahun dan kondisinya sering bermasalah. Sopir pribadi beliau, Hendra, yang sudah puluhan tahun berkecimpung menjadi sopir sangat tau kondisi mobil Dinas bupati "ventuner" , bahkan menceritakan bahwa mobil lama itu sudah tiga kali hampir menyebabkan kecelakaan akibat kendala teknis. “Kenyamanan dan keamanan memang penting, bukan untuk saya pribadi, tapi demi kelancaran tugas pemerintahan di lapangan,” tambahnya.
Mengingat, medan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Dairi cukup berat, seperti di wilayah Tanah Pinem, Sinar Pagi, dan beberapa titik lainnya. Karena itu, mobil dinas bupati idealnya menggunakan kendaraan berpenggerak ganda (4WD) agar lebih aman saat melewati jalan terjal dan berbatu. Meski demikian, beliau menegaskan tidak menuntut kendaraan baru, selama kendaraan yang digunakan aman dan layak. “Saya mau kok pakai mobil pinjaman dari Inspektorat, yang penting bisa dipakai bekerja dengan baik. Tidak harus baru,nyaman dan aman" ungkapnya dengan nada rendah hati.
Kebijakan efisiensi anggaran, lanjut Vickner Sinaga, menjadi prioritas utama di masa kepemimpinannya. Prinsip transparansi, akuntabilitas, dan bijak dalam penggunaan fasilitas daerah senantiasa ia junjung tinggi. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa pemerintah daerah berusaha bekerja maksimal dengan sumber daya yang ada. Fokus kita tetap pada pembangunan dan pelayanan untuk masyarakat,” ujarnya.
Dengan sikap legowo tersebut, Bupati berharap masyarakat dapat memahami konteks penggunaan fasilitas dinas yang ada. Beliau ingin menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak harus ditandai dengan kemewahan, melainkan kesungguhan dalam mengabdi.(clara.s)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar