Remisi HUT RI: Pemerintah Dorong Warga Binaan Sidikalang Perbaiki Diri dan Siap Kembali ke Masyarakat

 Momentum Kemerdekaan, 377 Warga Binaan Rutan Sidikalang Terima Remisi HUT RI ke-80

Sidikalang/investigasi.info

 Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sidikalang melaksanakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di lapangan utama Rutan. Upacara berlangsung khidmat dengan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala, serta dihadiri Kepala Rutan Kelas IIB Sidikalang dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Pada momen istimewa ini, sebanyak 377 warga binaan memperoleh remisi, baik remisi umum maupun remisi dasawarsa. Dari jumlah tersebut, 7 orang langsung dinyatakan bebas setelah mendapatkan pengurangan masa hukuman.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Dairi membacakan sambutan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jenderal Purnawirawan Drs. Agus Adrianto, SH, MH. Dalam sambutan itu ditegaskan bahwa pemberian remisi merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada warga binaan yang menunjukkan perilaku baik, disiplin, serta aktif mengikuti program pembinaan.

“Remisi ini diharapkan menjadi motivasi agar warga binaan terus memperbaiki diri, menumbuhkan semangat nasionalisme, serta siap kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang taat hukum,” ujar Wakil Bupati saat membacakan sambutan tersebut.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIB Sidikalang menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah daerah dan Forkopimda. Ia menegaskan bahwa pemberian remisi tidak hanya sebatas pengurangan masa pidana, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun kesadaran dan kepercayaan diri warga binaan dalam menjalani proses reintegrasi sosial.

“Kami berharap momentum peringatan HUT RI ke-80 ini mampu menumbuhkan semangat kebersamaan dan memperkuat tekad warga binaan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.

Melalui pemberian remisi ini, pemerintah berharap seluruh warga binaan semakin terdorong untuk menjalani kehidupan yang lebih positif, sehingga ketika kembali ke tengah masyarakat mereka mampu berperan aktif dalam pembangunan dan menjaga nilai-nilai kebangsaan.

(C.siahaan)