Sidikalang ,Investigasi.info -
Medio Agustus 2025 menjadi saksi perjalanan penuh makna bagi Bupati Dairi, Ir. Vickner Sinaga. Dalam tiga hari berturut-turut, sang pemimpin daerah ini menjalani agenda padat, mengawal pembangunan dan program strategis, meski dirinya tengah dalam masa pemulihan kesehatan.
Perjalanan dimulai Jumat, 8 Agustus 2025, ketika Vickner bertolak dari Jakarta menuju Medan memenuhi undangan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Agenda utamanya, menerima Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Provinsi Sumut bagi 33 kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Dairi. Dairi sendiri menerima alokasi sekitar Rp15 miliar, yang akan digunakan untuk memperkuat program pembangunan daerah, peningkatan pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat.
“Setiap rupiah harus kembali ke rakyat dalam bentuk layanan dan manfaat nyata,” ungkapnya, usai menerima sertifikat DBH secara langsung.
Keesokan harinya, Sabtu 9 Agustus, Bupati Vickner memimpin aksi reboisasi di Paropo, Kecamatan Silahisabungan. Sebanyak 10.000 bibit pohon kemiri ditanam menggantikan ilalang di kawasan yang sempat terbakar. Kegiatan ini melibatkan Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, masyarakat setempat, hingga siswa-siswi SMK Rismaduma. “Merawat bumi adalah warisan untuk generasi berikutnya,” tegasnya.
Menariknya, sebelum reboisasi dimulai, Vickner terlebih dahulu memenuhi undangan Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan, untuk menanam bibit jagung premium di lahan 30 hektar di Desa Kalang Simbara, Sidikalang. Kegiatan ini menjadi sinergi strategis antara pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Agenda ketiga berlangsung Minggu, 10 Agustus. Di rumah dinas, Bupati Vickner menginisiasi ibadah pagi bersama karyawan dan Satpol PP. Ibadah yang dipimpin Pendeta Charista Siahaan itu menjadi momen penguatan rohani bagi dirinya, sekaligus ruang kebersamaan di tengah padatnya agenda.
Namun, di balik semua kegiatan tersebut, terselip perjuangan pribadi. Vickner masih dalam tahap pemulihan kesehatan, dengan anjuran bed rest lima hari dari dokter. “Lelah adalah alarm tubuh. Tapi saya percaya, semua yang terjadi atas izin Tuhan. Tugas saya tetap melayani,” ujarnya.
Ia menutup rangkaian kisah ini dengan dedikasi untuk “dream team” yang tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat di Kecamatan Sitinjo—sebuah proyek yang lolos verifikasi tim terpadu pemerintah pusat dan akan terwujud pada akhir tahun ini.
Tiga hari di medio Agustus itu menjadi simbol keteguhan hati seorang pemimpin: membangun Dairi tanpa henti, sembari berjuang untuk pulih. Sebuah pembuktian bahwa pelayanan sejati tak pernah menunggu waktu yang ideal—ia berjalan seiring langkah, meski dengan napas yang dijaga.
Kabiro : (c.siahaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar