Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Rabu, 19 November 2025, November 19, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-18T20:14:36Z
Berita dari BPN Dairi.

Kampung Reforma Agraria Baumata di Kupang: Menuju Kemandirian Ekonomi lewat Budidaya Pisang Cavendish

 Kampung Reforma Agraria Baumata di Kupang: Menuju Kemandirian Ekonomi lewat Budidaya Pisang Cavendish




Kupang, Nusa Tenggara Timur||

investigasi.info

 Desa Baumata di Kabupaten Kupang kini menorehkan babak baru dalam pengembangan ekonomi lokal. Setelah resmi ditetapkan sebagai Kampung Reforma Agraria oleh Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Kupang pada Oktober 2025, kawasan ini mulai merasakan manfaat nyata dari program reforma agraria. 


Penetapan kampung tematik ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan redistribusi tanah pada 2022 dan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pada 2023, yang memberikan kepastian hukum atas tanah bagi masyarakat setempat.  Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kupang, Wawas Setiawan, menyatakan bahwa proses pendaftaran berjalan lancar dan menjadi basis bagi upaya penataan akses: “Harapannya ada peningkatan kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat …” 


Sebagai bagian dari penataan akses, Kementerian ATR/BPN menggandeng PT Agromina Makmur Sejahtera sebagai offtaker untuk menyediakan bibit pisang cavendish bagi warga Baumata.  Intervensi ini diharapkan memperluas pola mata pencaharian masyarakat yang sebelumnya bergantung pada tanaman jagung dan tomat. 


Dalam hitungan dampak ekonomi, Wawas menyebut bahwa rata-rata pendapatan masyarakat mencapai sekitar Rp 500.000 per kapita setelah budidaya pisang cavendish berjalan.  Sementara itu, salah satu tokoh petani setempat, Kostan Humau, yang juga pembina gabungan kelompok tani (Gapoktan) “Kampung Daun”, melaporkan penghasilan tambahan hingga Rp 1,5 juta per bulan dari kebun pisang. 


Meski sudah merasakan dampak positif, warga Baumata juga menyampaikan harapan tambahan, terutama terkait infrastruktur pertanian. Kostan menyatakan bahwa kebutuhan akan sistem irigasi sangat penting, mengingat musim kemarau seringkali menyulitkan penyiraman tanaman. 


Sikap positif juga datang dari pemerintah daerah. Bupati Kupang, Yosef Lede, menyatakan dukungannya penuh terhadap program ATR/BPN, menegaskan bahwa reforma agraria tidak sekadar soal sertifikat tanah, tetapi juga pemberdayaan ekonomi. “Program-program plus … memberikan perhatian lebih kepada kehidupan masyarakat kita,” kata Lede. 


Secara struktural, Baumata kini diproyeksikan sebagai model percontohan reformasi agraria di Kabupaten Kupang, karena program ini melibatkan sinergi antara ATR/BPN, pemerintah daerah, kelompok tani, dan sektor swasta. (C01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar