Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Mr w
Rabu, 08 Oktober 2025, Oktober 08, 2025 WIB
Last Updated 2025-10-08T06:27:30Z

Dugaan “Upeti 73 Kontainer Limbah B3 di Batam ”: Publik Bertanya, Siapa Jenderal yang Disebut Membekingi?

Batam, investigasi. Info — Isu dugaan keterlibatan seorang jenderal dalam kasus 73 kontainer limbah B3 yang sempat digagalkan otoritas di Batam kembali memantik perhatian publik. Sorotan muncul setelah media RepublikBersuara.com menurunkan laporan berjudul “Skenario Jenderal Diduga Meminta Upeti di Balik 73 Kontainer Limbah B3”.

Dalam laporan tersebut disebutkan, terdapat skenario permintaan “upeti” kepada sejumlah perusahaan pengimpor limbah berbahaya, yang diduga dilakukan oleh oknum berpengaruh dengan sebutan “Sang Jenderal.” Namun hingga kini, identitas jenderal yang dimaksud belum diungkap secara jelas.

“Jika benar ada perwira tinggi yang berani bermain di balik kasus limbah beracun, ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi pengkhianatan terhadap bangsa,” ujar seorang pengamat sosial di Batam yang dikutip RepublikBersuara.com, Selasa (8/10).

Kasus ini bermula dari temuan 73 kontainer berisi limbah elektronik dan bahan beracun berbahaya (B3) yang dikabarkan hendak masuk melalui pelabuhan Batam. Bea Cukai bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diketahui telah menahan kontainer tersebut dan melakukan pemeriksaan lanjutan.

Sejumlah pihak menilai, bila benar ada praktik perlindungan dari kalangan aparat atau pejabat tinggi, maka situasinya dapat menjadi fatal bagi penegakan hukum dan citra lembaga negara.

“Penegak hukum seharusnya membongkar siapa pun di balik jaringan ini, termasuk bila benar ada oknum berbintang,” tegas salah satu sumber di kalangan aktivis lingkungan di Batam.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari aparat penegak hukum, Kementerian Pertahanan, maupun Mabes Polri terkait sosok “jenderal” yang disebut dalam laporan tersebut.

Publik kini menanti langkah tegas pemerintah dan lembaga hukum untuk memastikan dugaan ini tidak hanya menjadi isu yang hilang di tengah jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar