Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Redaksi Investigasi
Senin, 12 Mei 2025, Mei 12, 2025 WIB
Last Updated 2025-05-12T08:45:43Z
APMPEMUSBerita MedanGAMBESUKebun MKSO PT SGN Kwala MaduKorupsiKriminalMohammad Abdul GhaniPTPN III

Diduga Ada Korupsi di Kebun MKSO PT SGN, APMPEMUS & GAMBESU Resmi Laporkan ke KPK — Dirut PTPN III Bungkam



Medan, Investigasi.info


Aroma dugaan korupsi di lingkungan Kebun MKSO PT SGN Kwala Madu kian menyengat. Dua organisasi pemuda dan mahasiswa, APMPEMUS (Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Memajukan Sumut) dan GAMBESU (Gerakan Anak Medan Bersatu Sumatera Utara), resmi melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI), setelah sebelumnya melaporkannya ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Menteri BUMN, dan bahkan Presiden RI.


Iqbal, Ketua APMPEMUS, dan Sulaiman Zuhdi Panggabean, Ketua GAMBESU, menegaskan bahwa laporan ini bukan isapan jempol. Mereka menduga kuat telah terjadi penyalahgunaan anggaran perawatan dan pemeliharaan kebun yang melibatkan aliran dana dari Asisten Tebang, Muat, dan Angkut (TMA) ke pejabat Cluster Head PT SGN. Indikasi kerugian negara disebut nyata, ditandai dengan banyaknya lahan kosong, tanaman tebu stunting, hingga kondisi kebun yang nyaris tak terawat—dipenuhi semak belukar.


“Ini bukan sekadar dugaan, tapi gejala rusaknya sistem pengelolaan keuangan di sektor strategis negara. Kami ingin hukum ditegakkan seterang-terangnya,” tegas Iqbal.


Namun yang paling disorot adalah sikap Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Mohammad Abdul Ghani. Saat melakukan kunjungan kerja ke Kebun Sei Semayang, ia dinilai menghindar dari pertanyaan media terkait dugaan korupsi di Kebun MKSO PT SGN.



“Direktur utama perusahaan negara bisa seterbuka itu menolak tanggapan soal korupsi? Ini sinyal bahaya. Ketika pucuk pimpinan tak peduli, maka bukan mustahil kejahatan terstruktur sedang berlangsung,” tegas Panggabean dengan nada geram.


APMPEMUS dan GAMBESU berkomitmen penuh untuk mengawal kasus ini sampai ke meja hijau. Mereka menyebut ini bukan sekadar persoalan anggaran, tapi soal nasib ribuan rakyat Sumut yang menggantungkan hidup pada keberlangsungan industri perkebunan.


“Kami tak akan berhenti. Jika perlu, kami akan gelar aksi besar di depan KPK dan Istana,” tutup mereka dalam pernyataan keras.




By : (RudyNasution) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar