Pekanbaru, Investigasi.info -
Viral di media sosial video jenazah pria digotong lantaran tak ada ambulans, di Desa Sinamanenek, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Dalam video berdurasi 2 menit 39 detik yang viral di Facebook, kejadian jenazah digotong itu terjadi pada Sabtu (3/5/2025). Dilihat Kompas.com, sejumlah pria tampak menggotong jenazah pria. Awalnya, jenazah hendak dibawa dengan menggunakan sepeda motor dan dipegang oleh satu orang di belakang.
Namun, penumpang tidak sanggup membopong jenazah sendirian.
Oleh karena itu, empat orang pria terpaksa menggotong jenazah dengan berjalan kaki melewati jalan tanah kuning. Video direkam seorang wanita yang diduga keluarga almarhum.
Wanita itu terdengar mengeluarkan kata-kata kesal karena tak ada ambulans yang dipakai. Ia juga berulang kali mengucapkan kalimat tauhid atas kejadian yang dialaminya. Padahal, setiap desa di Kabupaten Kampar telah mendapatkan bantuan ambulans untuk membantu masyarakat.
"Ndak lai ambulans do, payah, ndo lai do, ndo lai bakasian do. Kie mayik, mayik kan, di Sinamaniniok, payah minjam ambulans, condo iko tio di Sinamaniniok ko, ko tio, Lindai ko, ndo lai yang bisa, PT banyak di siko, ndak bisa maminjam (Tidak ada ambulans, susah, tidak ada yang kasihan. Ini mayat, mayat kan, di Sinamanenek, susah minjam ambulans, seperti inilah di Sinamanenek, tidak ada yang bisa, perusahaan banyak di sini, tidak bisa meminjam)," ucap wanita tersebut dengan bahasa Melayu Kampar. "Kalau kek uwang kayo copek, kalau kek kami uwang musikin ko payah (Kalau sama orang kaya cepat, kalau sama kami orang miskin susah)," katanya. Perekam video ini juga mengarahkan kameranya ke sebuah mobil pikap perusahaan yang membawa sejumlah pekerja sebagai sindiran.
Namun, mobil perusahaan tidak berhenti memberikan pertolongan. Perekam menyatakan, kaum miskin di daerahnya sangat sulit meminjam ambulans desa ataupun perusahaan.
Beda halnya kalau yang meminjam orang kaya.
Informasi yang dirangkum, jenazah pria itu bernama Kulit.
Ia meninggal dunia saat panen sawit di kebun.
Respons Camat Tapung Hulu
Camat Tapung Hulu, Wira Sastra, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.
Wira mengaku telah mengambil tindakan atas masalah ini.
"Ya, saya sudah dapat informasi. Sudah kami tindaklanjuti. Pihak desa kita panggil untuk dimintai penjelasan," kata Wira saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (5/5/2025).
Terkait kejadian ini, Wira mengaku hari ini dipanggil oleh DPRD Kabupaten Kampar. Soal desa tak mau meminjamkan ambulans, Wira mengaku belum mengetahui hal itu.
"Kalau soal desa tak pinjamkan, bisa tanya langsung ke pihak desa," kata dia. Wira menjelaskan, pria tersebut meninggal dunia di kebun sawit. Untuk membawa jenazah ke rumah duka, pihak keluarga bersama warga mencari ambulans, namun tidak didapat.
Sehingga, warga dan keluarga yang berduka terpaksa menggotong jenazah. "Dari kebun ke rumah duka (jenazah) digotong. Sedangkan dari rumah duka ke pemakaman, itu menggunakan mobil ambulans puskesmas. Sebelum jenazah tiba di rumah duka, ambulans puskesmas sudah di situ," sebut Wira. Sementara itu, Sekretaris Desa Sinamanenek, Kurnia, saat dikonfirmasi Kompas.com belum merespons.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar