JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengingatkan masyarakat mengenai dampak ganda dari perkembangan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, AI adalah “pisau bermata dua” yang dapat membawa kemajuan sekaligus risiko besar bagi bangsa.
Pernyataan itu disampaikan AHY dalam pidato ilmiah pada Wisuda ke-9 dan Welcoming Reception ke-13 Universitas Ary Ginanjar (UAG) serta ESQ Business School di Jakarta.
AHY menyoroti salah satu bahaya utama AI, yaitu penyebaran informasi palsu atau hoaks yang semakin sulit dibedakan dari fakta. Ia menilai teknologi manipulatif seperti deepfake telah menimbulkan banyak kasus “pembunuhan karakter” di ruang digital.
“Kita sering bingung, ini benar atau salah, ini fakta atau hoaks,” ujar AHY. “Fenomena ini adalah paradoks berbahaya yang dihadapi bangsa-bangsa di seluruh dunia.”
Meski begitu, AHY juga menekankan bahwa AI memiliki sisi positif sebagai instrumen vital untuk mendorong kemajuan nasional. Ia mengajak para lulusan untuk tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki integritas dan karakter yang kuat.
Rektor UAG, Ary Ginanjar Agustian, menambahkan bahwa kampusnya berkomitmen mencetak “Agile Leaders” yang siap menghadapi tantangan zaman dengan kemampuan adaptif, semangat belajar, serta ketangguhan mental.
Acara wisuda turut dihadiri Menteri Koperasi Ferry Juliantono dan Ketua MUI Cholil Nafis, yang sama-sama menegaskan pentingnya pendidikan karakter di tengah derasnya arus digitalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar