Dalam unggahan media sosial yang beredar, terlihat sejumlah truk pengangkut tanah beroperasi di lokasi yang kini tampak gersang dan tandus. Unggahan tersebut juga menyoroti potensi bencana ekologis yang bisa terjadi akibat perubahan kontur tanah di kawasan tersebut.
> “Puluhan hektar yang dulunya bukit di daerah Sei Pelenggut Sagulung sudah rata dan akan dijadikan perumahan. Inilah penyebab Sagulung nanti rawan banjir,” tulis akun bernama Ian Saing dalam unggahan yang ramai diperbincangkan warga Batam.
Kekhawatiran serupa disampaikan warga lain di kolom komentar. Seorang warga bernama Aini Meinawati menulis,
“Siap-siap jalan jadi sungai, pengembang mana pernah mikirin akibatnya.”
Warga menilai aktivitas pemotongan bukit tanpa kajian lingkungan yang matang berpotensi memperparah risiko banjir di wilayah Sagulung, yang dalam beberapa tahun terakhir sudah mulai sering tergenang air saat hujan deras.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah setempat maupun pihak pengembang mengenai izin dan dampak lingkungan dari proyek tersebut. Masyarakat berharap pihak berwenang turun tangan melakukan pengawasan dan memastikan kegiatan pembangunan tidak menimbulkan bencana bagi warga sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar