Publik Nilai Ada Kriminalisasi Jurnalis, Citra Polri Dipertaruhkan
Batam, investigasi. Info Gelombang protes terhadap dugaan kriminalisasi wartawan terus menguat di Kota Batam. Tokoh masyarakat, Moody Arnold Timisela, turun langsung memimpin aksi damai yang digelar Aliansi Rakyat Melawan Kriminalisasi di depan Polda Kepulauan Riau pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Aksi ini menjadi sorotan karena menyangkut kasus Gordon Hesler Silalahi, jurnalis Kepri Online, yang tengah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Batam. Publik menilai penanganan perkara ini janggal dan sarat rekayasa, sehingga menimbulkan persepsi kuat adanya kriminalisasi terhadap kebebasan pers.
Moody dalam orasinya menegaskan, pihaknya mendesak Kapolda Kepri Irjen Pol Asef Saprudin, S.I.K., M.H. untuk segera mencopot Kasat Reskrim Polresta Barelang yang diduga kuat menjadi aktor dalam kasus ini.
“Kami tidak ingin citra kepolisian yang sudah cukup baik justru hancur oleh ulah oknum. Kepercayaan publik bisa runtuh seketika bila aparat bermain-main dengan hukum dan mematikan suara pers,” tegas Moody lantang.
Nama Aparat Disorot
Massa aksi menuntut agar Kasat Reskrim, Wakasat Reskrim, dan sejumlah penyidik Polresta Barelang segera diperiksa. Mereka dianggap gagal menjaga marwah institusi kepolisian karena cara penanganan perkara yang menimbulkan kesan kriminalisasi.
Nama-nama yang menjadi sorotan publik antara lain:
Kompol M. Debby Andrestian (Kasat Reskrim)
AKP Thetio Nardiyanto (Wakasat Reskrim)
Iptu Riyanto (Kanit Reskrim)
Holden Siahaan (Penyidik)
Keempatnya disebut sebagai oknum yang mencederai kehormatan Polri melalui tindakan yang dianggap tidak profesional.
Propam Bergerak, Publik Menunggu Tegasnya Kapolda
Meski keras dalam kritik, Moody tetap memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Propam Polda Kepri yang merespons laporan masyarakat. Ia menilai, hal itu menjadi sinyal adanya niat untuk mengoreksi penyimpangan di tubuh Polri.
Namun, publik menilai respon itu belum cukup. Tekanan semakin besar agar Kapolda Kepri tidak sekadar mendengar, tapi juga berani mengambil langkah nyata mencopot pejabat yang dianggap bermasalah.
Aksi Tak Akan Berhenti
Moody menegaskan bahwa aksi damai ini hanyalah permulaan. Aliansi berkomitmen mengawal kasus hingga ada tindakan tegas terhadap aparat yang diduga mengkriminalisasi wartawan.
Kami akan terus turun ke jalan sampai ada keadilan. Jangan main-main dengan pers, karena suara wartawan adalah suara rakyat,” tegasnya.
Kasus ini dipandang krusial. Bila dibiarkan, kepercayaan publik terhadap Polri bisa terkikis habis. Apalagi, kriminalisasi jurnalis bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga serangan terhadap kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar