Batam, Investigasi.info - Bursa calon Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) kian dinamis. Sejumlah figur mulai bermunculan menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) IV yang dijadwalkan berlangsung di Batam. Salah satu nama yang mendapat sorotan adalah Sirajudin Nur, tokoh Melayu yang dikenal lama di panggung politik Kepri.
Sirajudin Nur, politisi Melayu yang dikenal memiliki kiprah panjang di panggung politik Kepulauan Riau. Mantan anggota DPRD Kepri dua periode dari Fraksi PKB ini sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI pada Pemilu 2024 dan berhasil mengantongi 81.432 suara, menempati posisi kelima dari 14 kandidat.
Elektabilitas dan pengaruh luas Sirajudin di berbagai lapisan masyarakat menjadikannya kandidat dengan modal politik kuat, mampu memperluas basis pemilih Hanura hingga ke wilayah pesisir dan pulau-pulau terluar.
Dengan pengalaman politik yang matang serta rekam jejak yang solid, Sirajudin Nur menjadi sosok strategis yang layak dipertimbangkan untuk membawa Hanura Kepri meraih basis pemilih baru.
Meski dikenal sebagai tokoh sentral PKB di masanya, Sirajudin sempat terpinggirkan dari lingkaran elit partai, namun tetap mempertahankan pengaruh dan jaringan politiknya di akar rumput.
Dalam wawancara eksklusif bersama Investigasi.info, Sirajudin menegaskan bahwa keputusannya maju bukan didasari ambisi pribadi, melainkan panggilan kaderisasi dan tanggung jawab moral untuk memperkuat arah perjuangan partai di Kepri.
“Saya melihat momentum ini bukan semata soal jabatan, tapi soal tanggung jawab kaderisasi dan arah perjuangan partai di Kepri,” ujar Sirajudin.
“Hanura memiliki potensi besar untuk kembali menjadi rumah politik masyarakat Kepri, sepanjang dikelola dengan arah yang jelas, struktur yang solid, serta pola komunikasi publik yang membumi,” lanjutnya.
Menurutnya, dorongan untuk maju datang lebih karena keinginan membangun Hanura dari bawah, dari akar masyarakat yang selama ini merasa bahwa politik hanya milik segelintir elite.
Meski memiliki hubungan baik dengan sejumlah tokoh Hanura, Sirajudin menegaskan bahwa langkahnya bukan untuk kepentingan kelompok, melainkan semangat bersama memperkuat partai agar lebih inklusif dan bermanfaat bagi rakyat.
Ketika ditanya mengenai pembeda dirinya dibanding kandidat lain yang juga memiliki basis politik kuat, Sirajudin menyebut dua hal utama: pendekatan dan arah perjuangan.
“Saya ingin memimpin Hanura Kepri dengan pendekatan yang terbuka, partisipatif, dan berbasis gagasan, bukan sekadar basis dukungan. Politik hari ini menuntut kita hadir dengan integritas, kemampuan membaca zaman, dan empati kepada rakyat,” tegasnya.
Ia menambahkan, meski tidak datang dengan kekuatan struktural besar, dirinya membawa rekam jejak konsistensi, kemampuan membangun jaringan lintas daerah, serta visi besar menjadikan Hanura sebagai “rumah politik yang dekat dengan rakyat.”
“Hanura di Kepri harus menjadi rumah yang terbuka bagi semua, tempat setiap kader dan masyarakat merasa aman untuk berjuang bersama. Politik yang baik bukan soal siapa yang berkuasa, tapi bagaimana rumah ini mampu memperjuangkan kepentingan rakyatnya,” pungkasnya.
Sirajudin menutup wawancara dengan menegaskan bahwa “Hanura Rumah Kita” bukan sekadar slogan, tetapi arah baru yang akan ia perjuangkan untuk menjadikan partai ini lebih kuat, terbuka, dan berpihak kepada rakyat Kepri.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar