Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Rabu, 12 November 2025, November 12, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-12T03:26:43Z

Terima Kasih atas Bantuan Papan Interaktif, SD Inpres Maccini Sombala Masih Kekurangan Ruang Belajar

Terima Kasih atas Bantuan Papan Interaktif, SD Inpres Maccini Sombala Masih Kekurangan Ruang Belajar

Makassar, Investigasi — Kepala UPT SPF SD Inpres Maccini Sombala, Agustina Katindo, S.Pd, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan papan interaktif (smart TV) yang diberikan kepada sekolahnya. Bantuan tersebut dinilai sangat membantu proses pembelajaran yang kini semakin mengarah pada sistem digital.(12/11/2025)

“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas bantuan satu unit papan interaktif dari pemerintah. Alat ini sangat bermanfaat bagi sekolah kami, karena sebagian guru sudah terbiasa menggunakan media digital dalam pembelajaran setiap hari,” ujar Agustina di sela-sela kegiatan pembelajaran di sekolahnya yang terletak di Kompleks Inpres Maccini Sombala, Jl. Abd. Kadir No. 46, Kelurahan Balang Baru, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

Ia menjelaskan bahwa sebelumnya sekolah juga pernah menerima bantuan produk pembelajaran sebanyak 15 unit, namun kini hanya tersisa 10 yang masih bisa digunakan karena sebagian sudah tidak berfungsi. Meski begitu, Agustina tetap bersyukur karena bantuan papan interaktif ini diharapkan bisa meningkatkan semangat guru dalam berinovasi menggunakan teknologi di kelas.

Namun di tengah rasa syukur itu, Agustina juga menyampaikan harapan besar agar pemerintah dapat memperhatikan kondisi fisik sekolah. Menurutnya, SD Inpres Maccini Sombala termasuk salah satu sekolah tertua di Kota Makassar yang sudah sangat lama tidak mendapatkan bantuan rehabilitasi, baik dari pemerintah daerah maupun pusat.

“Kondisi bangunan sekolah kami cukup memprihatinkan. Sudah puluhan tahun tidak pernah direhab. Jalan dan dinding bangunan sudah banyak yang rusak. Selain itu, kami juga kekurangan ruang belajar. Saat ini hanya ada tujuh ruang kelas, sementara jumlah rombongan belajar mencapai 16. Jadi ada delapan kelas yang harus berbagi tempat atau belajar bergantian,” jelasnya.

Dengan jumlah murid sebanyak 460 orang dan 25 tenaga pendidik, kondisi ini membuat proses belajar mengajar menjadi kurang maksimal. Agustina berharap agar pemerintah bisa segera memberikan perhatian berupa pembangunan ruang kelas baru ataupun rehabilitasi agar kegiatan belajar berjalan lebih nyaman dan efektif.

Meski dengan segala keterbatasan, SD Inpres Maccini Sombala tetap menunjukkan prestasi yang membanggakan. Sekolah ini telah beberapa kali meraih penghargaan Adiwiyata, mulai dari Adiwiyata Kota tahun 2012, Adiwiyata Provinsi 2014, hingga Adiwiyata Nasional 2023. Kini, sekolah tersebut tengah mempersiapkan diri menuju Adiwiyata Mandiri.

“Insya Allah, setelah sekolah binaan kami lolos Adiwiyata, kami akan kembali mengusulkan untuk maju ke tingkat mandiri. Kami terus berbenah dan berupaya menjadikan lingkungan sekolah yang lebih baik, bersih, dan berwawasan lingkungan,” tutur Agustina penuh harap.

Lebih lanjut, Agustina juga mengungkapkan bahwa selama kurang lebih lima tahun menjabat sebagai kepala sekolah di SD Inpres Maccini Sombala, dirinya terus berupaya melengkapi dokumen administrasi yang menjadi syarat untuk mendapatkan bantuan pembangunan atau rehabilitasi.

“Salah satu kendala utama kami selama ini adalah belum adanya hak alas atau sertifikat tanah sekolah, sehingga sekolah ini tidak bisa mendapatkan bantuan rehab maupun pembangunan ruang kelas baru. Namun, alhamdulillah pada tahun 2022, kami berhasil mengurus dan mendapatkan hak alas sekolah ini dari pertanahan. Kami berharap dengan adanya sertifikat ini, pemerintah bisa mempertimbangkan SD Inpres Maccini Sombala untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi atau ruang kelas baru di tahun-tahun mendatang,” harap Agustina.

Bantuan papan interaktif ini menjadi langkah awal transformasi digital di SD Inpres Maccini Sombala. Namun di sisi lain, perhatian terhadap kondisi fisik dan infrastruktur sekolah juga sangat dibutuhkan agar seluruh siswa dapat menikmati proses belajar dalam lingkungan yang lebih layak, aman, dan mendukung kemajuan pendidikan.

Reporter: (Kul Indah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar