Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Rabu, 12 November 2025, November 12, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-12T03:27:38Z

Situasi Gawat di Polres Dairi, Massa Parbuluan VI Serang Polisi dengan Batu, Botol, dan Cabe Giling

 Situasi Gawat di Polres Dairi, Massa Parbuluan VI Serang Polisi dengan Batu, Botol, dan Cabe Giling




 

Dairi/swarahatirakyat

Suasana di Mapolres Dairi, Selasa malam (12/11/2025), masih mencekam dan belum kondusif. Aksi demonstrasi warga Parbuluan VI yang menolak kehadiran PT Gruti berubah menjadi tindakan anarkis dan brutal. Massa menyerang aparat kepolisian dengan batu, botol kaca, serta cabe giling yang disiapkan sejak dari lokasi keberangkatan.



Dari hasil penyelidikan sementara, aksi tersebut diduga kuat sudah direncanakan secara matang. Massa diketahui membawa berbagai benda berbahaya, mulai dari batu berukuran besar, botol minuman keras, hingga bungkusan berisi cabe giling yang digunakan untuk menyakiti dan melumpuhkan aparat di lapangan.

Beberapa anggota kepolisian menjadi korban dalam insiden tersebut. Satu anggota mengalami luka berat dan telah dilarikan ke Rumah Sakit Asa Sidikalang, sementara sejumlah lainnya masih menjalani perawatan intensif di klinik Polres Dairi akibat luka lemparan dan iritasi akibat paparan cabe giling.

“Tindakan ini jelas bukan spontanitas. Sudah ada niat untuk melukai aparat. Ini bentuk pelanggaran serius terhadap hukum dan kemanusiaan,” tegas salah satu pejabat kepolisian yang enggan disebut namanya.

Saksi mata menyebutkan, massa datang dalam jumlah besar dan langsung melancarkan serangan ke arah aparat yang berjaga di halaman Polres. Lemparan batu dan botol memecah ketenangan kota Sidikalang, sementara aroma pedas dari cabe giling memenuhi udara di sekitar lokasi bentrokan.

Kapolres Dairi telah memerintahkan penambahan personel dan koordinasi dengan unsur TNI serta Brimob untuk mengendalikan situasi. Hingga berita ini diturunkan, suasana masih tegang dan rawan bentrokan susulan.

Seruan keras disampaikan oleh berbagai pihak agar Kapolri dan pemerintah pusat segera turun tangan. Tindakan anarkis yang melukai aparat negara dianggap sudah melewati batas dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan serta demokrasi.

“Perbedaan pendapat boleh, tapi kekerasan tidak bisa dibenarkan. Ini bukan lagi demonstrasi — ini sudah tindakan kriminal yang harus ditindak tegas,” ujar salah seorang tokoh masyarakat Dairi dengan nada kecewa.(cs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar