Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Selasa, 23 Desember 2025, Desember 23, 2025 WIB
Last Updated 2025-12-22T22:01:36Z
Berita kantah BPN Dairi

Reforma Agraria Dorong Regenerasi dan Kreativitas Petani Muda di Desa Soso

 Reforma Agraria Dorong Regenerasi dan Kreativitas Petani Muda di Desa Soso



Blitar/investigasi.info

 Pelaksanaan Reforma Agraria di Desa Soso, Kabupaten Blitar, tidak hanya menghadirkan kepastian hukum atas tanah, tetapi juga menjadi katalis penting bagi lahirnya regenerasi petani muda yang mandiri, inovatif, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Program redistribusi tanah terbukti mampu mengubah pola kerja dan cara pandang generasi muda terhadap sektor pertanian.


Sebelum program Reforma Agraria dijalankan, sebagian besar pemuda Desa Soso memilih bekerja sebagai buruh harian, baik di tambang pasir maupun perkebunan sekitar. Ketergantungan pada upah harian yang fluktuatif membuat penghasilan mereka tidak menentu dan minim peluang pengembangan ekonomi jangka panjang. Kondisi tersebut perlahan berubah seiring kepemilikan lahan yang kini berada di tangan masyarakat.


Dengan kepastian hak atas tanah, para petani muda mulai menggarap lahan secara mandiri, menerapkan pola tanam yang lebih adaptif, serta mengembangkan kreativitas dalam pengelolaan pertanian. Tidak sedikit dari mereka yang mulai memadukan praktik pertanian konvensional dengan pendekatan modern, termasuk diversifikasi komoditas dan pengelolaan hasil panen yang lebih efisien.


“Kalau dulu saya bekerja sebagai buruh penambang pasir, penghasilannya hanya bergantung pada upah harian. Sekarang banyak pemuda yang memilih bertani karena hasilnya bisa dinikmati sendiri. Pendapatan keluarga jadi lebih baik, bahkan peningkatannya sangat luar biasa,” ujar Aris Setiawan (37), salah satu petani muda Desa Soso.


Menurut Aris, perubahan tersebut tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga membangkitkan rasa percaya diri dan kemandirian generasi muda desa. Bertani tidak lagi dipandang sebagai pekerjaan sambilan atau pilihan terakhir, melainkan sebagai sektor yang memiliki prospek ekonomi menjanjikan jika dikelola secara serius dan berkelanjutan.


Program Reforma Agraria di Desa Soso menunjukkan bahwa penataan akses dan aset tanah mampu menciptakan efek berganda (multiplier effect), mulai dari peningkatan pendapatan rumah tangga, penyerapan tenaga kerja lokal, hingga penguatan ketahanan pangan di tingkat desa. Lebih dari itu, program ini menjadi fondasi penting dalam mendorong keberlanjutan pertanian melalui regenerasi petani muda.


Keberhasilan Desa Soso menjadi contoh bahwa Reforma Agraria bukan semata agenda legalisasi aset, tetapi strategi pembangunan yang mampu menghidupkan kembali sektor pertanian, menahan laju urbanisasi, serta menumbuhkan kreativitas dan inovasi generasi muda di pedesaan.

(clara s)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar