Investigasi Info Kerinci – Sungai Penuh: Dunia pers di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh kembali berduka. Wartawan senior yang dikenal luas, Sukatri, berpulang ke rahmatullah pada Kamis malam (4/9/2025) sekitar pukul 20.00 WIB di Rumah Sakit Muara Labuh. Kabar ini menyebar begitu cepat, menghadirkan kesedihan yang mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi rekan seprofesi, sahabat, dan masyarakat luas yang mengenalnya sebagai pribadi sederhana, ramah, dan penuh pengabdian.
Suasana haru tampak menyelimuti rumah duka di Larik Panjang, Kelurahan Sungai Penuh. Sejak kabar wafatnya tersiar, para tetangga, sahabat, dan kolega berdatangan. Tangis pecah di antara pelayat, terlebih ketika jenazah disiapkan untuk dikebumikan. Meski keluarga berusaha tegar, air mata tetap tak terbendung menyadari sosok tercinta kini telah pergi untuk selamanya.
Sebagai bentuk penghormatan, Aliansi Wartawan Kerinci Mudik (AWKM) bersama sejumlah LSM menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Karena tidak dapat hadir secara langsung, duka cita itu diwujudkan dengan mengirimkan karangan bunga ke rumah duka. Pada karangan bunga tersebut tertulis:
“Turut Berduka Cita yang Sedalam-dalamnya atas Wafatnya Bapak Sukatri – Dari Aliansi Wartawan Kerinci Mudik (AWKM) & LSM Kerinci.”
Karangan bunga itu menjadi simbol kasih sayang, penghormatan, serta doa yang tulus dari para sahabat seprofesi untuk almarhum.
Ketua AWKM, Wandi Adi, S.Sos, menyampaikan ungkapan duka cita mendalam.
> “Kami atas nama Aliansi Wartawan dan LSM Kerinci turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum Sukatri. Beliau bukan hanya wartawan senior, tetapi juga pribadi rendah hati dan penuh dedikasi. Dunia pers Kerinci dan Sungai Penuh benar-benar kehilangan sosok teladan. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta keikhlasan,” ujarnya dengan suara penuh haru.
Sekretaris AWKM, Iwan Efendi, menambahkan kesan mendalam tentang almarhum.
> “Kepergian almarhum meninggalkan kekosongan yang sulit tergantikan. Beliau selalu memberi semangat kepada wartawan muda, selalu mengingatkan agar kita tetap teguh pada kebenaran. Meski kami hanya bisa menyampaikan doa dan karangan bunga, rasa hormat dan kehilangan kami begitu besar. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ungkapnya dengan nada bergetar.
Jenazah almarhum akhirnya dimakamkan di Koto Pandan, Desa Pelayang Raya, dengan iringan doa dan tangis haru dari keluarga serta masyarakat. Bagi dunia jurnalistik Kerinci dan Sungai Penuh, kepergian Sukatri bukan hanya sebuah kehilangan, tetapi juga perpisahan dengan seorang sahabat, guru, dan pejuang pena. Meski raganya telah tiada, keteladanan dan dedikasi beliau akan tetap hidup dalam kenangan dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus. *IE*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar