Investigasi info, Kerinci – Proyek perbaikan tebing Sungai Batang Merao, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, dengan nilai anggaran Rp12.109.587.900 lebih, kini menuai sorotan tajam dari publik. Investigasi lapangan yang dilakukan Aliansi Wartawan Kerinci Mudik bersama sejumlah LSM menemukan adanya dugaan kuat pengerjaan tidak sesuai spesifikasi teknis.
Hasil investigasi mengungkap fakta mencengangkan. Pertama, di lima titik pengerjaan jalur kiri proyek BWSs tidak ditemukan adanya papan informasi. Padahal, papan informasi proyek merupakan kewajiban untuk transparansi, agar masyarakat tahu siapa kontraktor pelaksana, sumber dana, hingga jangka waktu pekerjaan. Tanpa papan informasi, pekerjaan dinilai tertutup dan rawan manipulasi.
Kedua, pada pekerjaan besar di Sungai Batang Merao dengan nilai Rp12 miliar lebih, ditemukan praktik pengecoran lantai kerja yang dilakukan dalam kondisi tergenang air. Hal ini jelas menyalahi standar teknis, sekaligus menimbulkan dugaan pekerjaan asal jadi yang bisa merugikan negara dan masyarakat karena kualitas konstruksi dipertanyakan.
"Proyek miliaran rupiah ini seolah-olah dikerjakan tanpa kontrol yang ketat. Tidak transparan, tidak sesuai spek, dan terkesan mengabaikan aturan teknis. Kami tidak ingin proyek sebesar ini hanya jadi pemborosan anggaran," tegas perwakilan Aliansi Wartawan Kerinci Mudik.
Dengan kondisi ini, pihak aliansi mendesak anggota DPRD Provinsi Jambi dapil Kerinci untuk segera turun langsung ke lapangan. Mereka menilai fungsi pengawasan legislatif sangat dibutuhkan agar proyek bernilai jumbo ini benar-benar sesuai perencanaan dan tidak merugikan rakyat.
"Kami menunggu keberanian wakil rakyat kita untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Jangan hanya duduk di kursi dewan. Kalau ada kejanggalan, harus berani bersuara dan bertindak," tambahnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak DPRD Provinsi Jambi maupun instansi terkait belum memberikan tanggapan resmi. Namun desakan publik terus bergema agar proyek Rp12 miliar lebih di Sungai Batang Merao ini diawasi secara serius dan tidak menjadi preseden buruk bagi pembangunan di Kerinci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar