Batam, investigasi.info — Desakan publik agar Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Provinsi Kepri, Diky Wijaya, semakin menguat setelah kembali terjadinya kecelakaan kerja maut di galangan kapal PT ASL Shipyard Batu Aji, Batam, yang menelan 11 korban jiwa dan puluhan luka-luka.
Kalangan aktivis pemerhati kebijakan publik menilai, lemahnya pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi bukti bahwa Disnaker Kepri tidak menjalankan fungsi pengawasannya secara maksimal.
Seorang aktivis yang ditemui di Batam menyebut bahwa penunjukan Diky Wijaya ke posisi Kepala Disnaker Kepri sejak awal sudah tidak tepat karena tidak memiliki latar belakang pengalaman di bidang ketenagakerjaan.
“Kita butuh pemimpin yang benar-benar memahami dunia kerja dan keselamatan buruh. Kalau yang memimpin tidak punya pengalaman teknis, pengawasan K3 akan selalu lemah, dan kasus seperti di PT ASL ini akan terus berulang,” ujarnya kepada RepublikBersuara.com, Kamis (16/10/2025).
Ia juga menilai Disnaker selama ini hanya bersikap reaktif tanpa langkah nyata untuk mencegah kecelakaan kerja.
“Setiap kali ada korban, barulah Disnaker turun ke lapangan. Setelah itu, tidak ada tindak lanjut, tidak ada sanksi tegas, dan tidak ada perubahan sistem pengawasan. Ini pola lama yang terus diulang,” tambahnya.
Menurutnya, jika Pemerintah Provinsi Kepri ingin serius menekan angka kecelakaan kerja, maka Gubernur Ansar Ahmad harus berani menunjuk pejabat yang memiliki kompetensi dan integritas di bidang ketenagakerjaan.
“Ini bukan soal jabatan karier, tapi soal tanggung jawab melindungi nyawa pekerja. Gubernur harus menempatkan sosok yang paham regulasi K3 dan punya keberanian menegakkan aturan,” tegasnya.
Tragedi meledaknya kapal MT Federal II di kawasan industri PT ASL Shipyard, yang menewaskan 11 orang pekerja dan melukai puluhan lainnya, disebut menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem pengawasan ketenagakerjaan di sektor industri galangan kapal.
“Masyarakat menunggu langkah nyata Gubernur. Jangan sampai tragedi seperti ini dianggap rutinitas. Keselamatan pekerja harus jadi prioritas utama,” pungkas aktivis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar