Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Mr w
Senin, 17 November 2025, November 17, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-17T09:19:34Z

Jejak Kartel Beras Impor di Batam: Sistem Gelap yang Bertahun-Tahun Dibiarkan, Penegakan Hukum Masih Macet


Batam, investigasi. Info – Dugaan operasi kartel dan mafia beras impor kembali mengemuka di Batam. Praktik yang sudah lama beredar dari mulut ke mulut ini kini kembali menjadi perhatian publik setelah Presiden Prabowo secara tegas menginstruksikan penindakan berskala nasional terhadap mafia pangan.


Namun ironi mencolok terjadi di Batam: isu semakin kuat, tetapi pelakunya tetap tidak terlihat.

Tidak ada satu pun aktor yang ditetapkan sebagai tersangka, dan tidak ada lokasi yang secara resmi diumumkan sebagai objek penggerebekan.


Alur Masuk Beras Ilegal Diduga via Malaysia


Indikasi di lapangan mengarah pada jalur masuk dari pelabuhan terdekat di Malaysia—Batu Pahat, Johor Bahru, dan beberapa titik lain—sebelum beras tersebut “dilarikan” ke Batam.


Sumber internal menyebut, ratusan kontainer diduga masuk setiap bulan. Kuota resmi impor BP Batam justru dituding dimanfaatkan sebagai kedok, dengan volume beras yang masuk jauh melebihi izin.


Hingga publik menunggu penjelasan, pihak BP Batam masih belum memberi klarifikasi.


Bisnis Multimiliar: Oplas Beras Jadi Premium


Beras impor asal Thailand dan Myanmar disebut dibeli dengan harga sekitar Rp5.100/kg. Setelah ongkos logistik dan pungutan “tak resmi”, biaya mendarat berkisar Rp6.500 hingga Rp7.500/kg.


Di Batam, beras ini kemudian:


Dicampur dengan beras lokal kualitas rendah


Dioplos kembali dalam skala industri


Direpacking dalam kemasan premium


Dijual dua kali lipat, di kisaran Rp14.000–Rp15.000/kg



Praktik ini ditaksir memberi keuntungan Rp60–75 miliar per bulan, angka yang tentu tidak mungkin berjalan tanpa jaringan kuat di baliknya.

Nama Inisial Muncul, Namun Tak Ada yang Tersentuh


Beberapa inisial yang kerap beredar di kalangan pedagang dan pelabuhan antara lain:


B (importir besar)


A (jaringan pemasok utama)


BJ (pengendali distribusi tertentu)



Namun hingga kini, tidak satu pun di antaranya dipanggil atau diperiksa secara terbuka.


Beberapa lokasi yang sering disebut media online sebagai titik aktivitas, seperti:


Gudang Jalan Bawal, Batu Merah


Kawasan Pantai Stres, Batu Ampar


Lokasi repacking dan distribusi



Tetap beroperasi tanpa pengamanan atau penyegelan.


Dugaan “Payung Oknum”: Mengapa Mereka Begitu Percaya Diri?


Seorang mantan operator jaringan kartel mengungkapkan bahwa kelancaran operasi ini diperkirakan karena adanya dukungan oknum:


“Instruksi presiden jelas, tapi mereka tidak berhenti. Karena mereka merasa dilindungi. Sampai sekarang tidak ada yang disentuh,” ungkapnya.




Jika benar demikian, maka persoalan mafia beras di Batam bukan hanya soal penyelundupan, tetapi soal struktur perlindungan yang sistematis.



Menagih Komitmen Penegak Hukum


Setelah instruksi keras Presiden, publik Batam kini menunggu apakah Kejagung dan Polri akan:


Membuka penyelidikan khusus,


Menyisir seluruh jalur distribusi,


Mengumumkan siapa saja aktor utamanya,


Menindak gudang dan pelabuhan yang diduga terlibat.


Sebab selama bertahun-tahun, aktivitas suplai dan perdagangan beras di Batam terus berjalan dengan pola yang janggal, margin yang tidak lazim, serta pergerakan logistik yang tidak sesuai mekanisme resminya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar