Batam.investigasi.info - Kemacetan lalu lintas di kawasan depan Top 100 Niaga Mas, Batam Center, dikeluhkan oleh pengguna jalan dan pelaku usaha. Kepadatan kendaraan diduga dipicu oleh pemasangan portal masuk (autogate) kawasan Niaga Mas yang dinilai menghambat arus lalu lintas.
Sejumlah warga menyebutkan, penolakan terhadap pemasangan portal tersebut sebenarnya sudah disampaikan sejak awal. Bahkan, persoalan ini sempat dimediasi oleh aparat penegak hukum. Namun demikian, pengembang tetap melanjutkan pemasangan portal tanpa mengindahkan aspirasi masyarakat.
“Dari awal kami sudah menolak. Bahkan sudah pernah dimediasi oleh pihak kepolisian. Tapi tetap saja portal itu dipasang,” ujar seorang warga yang ditemui di lokasi.
Keluhan juga datang dari pelaku usaha di kawasan tersebut. Salah satu pengusaha makanan mengatakan, meski jumlah pelanggan masih relatif stabil, sistem parkir berbayar menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen.
“Kalau cuma masuk sebentar seharusnya tidak perlu bayar parkir. Sekarang jadi bayar, itu yang dikeluhkan pelanggan,” ujarnya. Ia menambahkan, berdasarkan informasi dari pedagang minuman dan makanan lainnya, sebagian konsumen mulai berkurang akibat kondisi tersebut.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan menilai keberadaan portal autogate (AWTA) sangat mengganggu kelancaran lalu lintas dan menjadi penyebab utama kemacetan di kawasan tersebut. Ia berharap pihak terkait segera turun tangan untuk mengambil tindakan.
Warga juga mengungkapkan bahwa sebelumnya Polresta Barelang telah memfasilitasi mediasi antara warga, pengembang, serta PT Pesat Jaya Abadi (PJA) selaku operator parkir. Mediasi tersebut turut dihadiri oleh Dinas Perhubungan (Dishub), DPMPTSP, serta perwakilan PT Tegar Parking.
Namun hingga kini, pemasangan portal tetap dilanjutkan. Warga menilai aspirasi masyarakat tidak didengar dan meminta pemerintah serta instansi terkait melakukan evaluasi menyeluruh demi kelancaran lalu lintas dan keberlangsungan usaha di kawasan Niaga Mas Batam Center.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar