Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Mr w
Senin, 01 Desember 2025, Desember 01, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-30T19:10:17Z

Kematian Tragis LC KTVK2 Menguak Dugaan Jaringan Gelap: Publik Mendesak Polisi Periksa Semua Tempat Hiburan, Izin Usaha, Agency Penyalur LC di kota batam


 Batam — Kematian tragis seorang wanita muda asal Lampung bernama Dwi Putri Aprilian Dini di sebuah mess Blok D 28 kawasan Jodoh Permai, Sabtu (29/11/2025), mengguncang publik Batam. Korban yang bekerja sebagai Ladies Companion (LC) di salah satu KTV ternama kawasan Nagoya itu ditemukan tak bernyawa dengan kondisi yang diduga kuat akibat penyiksaan brutal selama beberapa hari. Informasi lapangan menyebutkan korban diborgol, dikurung, disiram air, tidak diberi makan, serta ditemukan banyak luka memar di tubuhnya. Lebih sadis lagi, muncul dugaan adanya puntung rokok yang dimasukkan ke organ intim korban, serta konsumsi alprazolam yang diduga diberikan paksa bersama minuman keras.


Kasus ini memantik kemarahan masyarakat karena menunjukkan adanya potensi praktik kekerasan terorganisir di balik industri hiburan malam Batam. Banyak pihak mendesak aparat penegak hukum bergerak cepat dan tidak hanya fokus pada pelaku langsung, tetapi juga menelusuri jaringan yang mungkin terlibat. Dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menguat setelah diketahui korban bekerja tanpa dokumen resmi, diduga berada di bawah pengelolaan pihak tertentu, dan tidak mengikuti prosedur legal yang diwajibkan pemerintah kota.


Sejumlah aktivis, tokoh masyarakat, dan pemerhati sosial meminta polisi melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua tempat hiburan malam yang mempekerjakan LC, terutama yang menerapkan sistem mess tertutup atau penampungan internal yang rawan menjadi lokasi penyekapan. Desakan publik juga mengarah pada audit total seluruh izin operasional KTV, bar, dan klub malam di Batam, termasuk izin usaha pariwisata, TDUP, standar perlindungan tenaga kerja, serta kesesuaian usaha dengan aturan Pemko Batam. Mereka menegaskan bahwa kasus ini sangat mungkin melibatkan lebih dari satu pelaku mengingat pola penyiksaannya terstruktur dan tidak mungkin dilakukan sendirian.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian belum mengeluarkan keterangan resmi terkait penyebab pasti kematian maupun identitas terduga pelaku. Namun masyarakat menunggu langkah tegas aparat untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa, memeriksa jaringan perekrutan ilegal, menindak tempat usaha yang menyimpang, serta memastikan Batam tidak menjadi ruang aman bagi praktik eksploitasi dan kekerasan terhadap perempuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar