Karimun, investigasi.info - Isu impor batu premix yang sebelumnya sempat dibongkar oleh DPC PROJO Karimun kini kembali mencuat. Kali ini, sorotan publik mengarah pada PT KMS yang disebut-sebut dugaan kembali melakukan impor material batu granite stone dari Singapura, negara yang tidak memiliki tambang batu alam.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan adanya kabar masuknya pasokan batu untuk proyek konstruksi dan pemecah ombak melalui jalur laut. Informasi ini menimbulkan tanda tanya besar, mengingat Kabupaten Karimun dikenal sebagai daerah dengan cadangan batu granit nasional yang berlimpah. “Kalau memang benar PT KMS masih impor, artinya kasus lama yang sudah diangkat PROJO belum ada tindak lanjut. Jangan-jangan ada permainan lagi dengan oknum tertentu,” ungkap sumber tersebut.
Kasus serupa sebelumnya telah diungkap oleh Ketua DPC PROJO Karimun, Wisnu Hidayatullah, S.E., yang menuding adanya dugaan praktik impor limbah batu dari Singapura dengan perlindungan oknum pejabat daerah. PROJO bahkan menegaskan telah menyiapkan laporan resmi ke KPK, Kejaksaan Agung, hingga Mabes Polri, namun hingga kini masyarakat belum melihat langkah nyata dari aparat penegak hukum.
Kabar dugaan impor baru ini menambah keresahan masyarakat. Selain menyalahi aturan perdagangan, praktik impor batu asing diduga membawa dampak buruk terhadap lingkungan pesisir serta merugikan industri tambang lokal yang menjadi penopang ekonomi Karimun. “Limbah itu bisa merusak ekosistem laut, sementara kita di Karimun punya batu granit melimpah. Logikanya, untuk apa impor kalau bukan karena ada kepentingan terselubung?” tambah warga tersebut.
Masyarakat kini mendesak pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan otoritas terkait untuk segera membuka hasil investigasi dan menjawab dugaan apakah benar PT KMS kembali melakukan impor material batu dari Singapura. Tanpa transparansi, isu permainan antara pengusaha dan oknum pejabat akan terus hidup dan merusak kepercayaan publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar