SIDIKALANG –investigasi.info
Wakil Bupati Dairi, Wahyu Daniel Sagala, secara resmi membuka perayaan Pesta Njuah-njuah 2025 di Gedung Nasional Djauli Manik, Sidikalang, Rabu (29/10/2025). Acara tahunan yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat Dairi ini mengusung tema “Sada Kata Dok Perteddung, Ulang Mo Berkessen Tanduk”, yang bermakna ajakan untuk memperkokoh persatuan, kesetiakawanan sosial, dan semangat gotong royong dalam mendukung pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wahyu Daniel Sagala menyampaikan bahwa Pesta Njuah-njuah tidak hanya sekadar ajang hiburan atau perayaan budaya, melainkan momentum strategis untuk meneguhkan kembali identitas dan jati diri masyarakat Dairi yang berakar pada nilai-nilai adat dan kebersamaan.
“Pesta Njuah-njuah adalah wujud syukur sekaligus ruang untuk mempererat persaudaraan antarwarga Dairi. Melalui kegiatan ini, kita belajar bahwa kemajuan daerah hanya dapat dicapai bila masyarakatnya bersatu dan bangga dengan budayanya,” ujar Wahyu dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, tokoh adat, jajaran Forkopimda, perangkat daerah, serta aparat keamanan yang telah berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
Pesta Njuah-njuah tahun ini menjadi istimewa karena dirangkaikan dengan pengumuman resmi penetapan sembilan objek sebagai cagar budaya Kabupaten Dairi, yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Rahmatsyah Munthe.
Penetapan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Kabupaten Dairi di bawah kepemimpinan Bupati Ir. Vickner Sinaga, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan nilai-nilai budaya dan sejarah lokal.
Menurut Rahmatsyah, penetapan tersebut merupakan hasil kajian ilmiah dari Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Dairi, dan mencakup berbagai benda, bangunan, serta situs bersejarah yang memiliki nilai penting bagi pendidikan dan kebudayaan masyarakat. Ia menegaskan, langkah ini menjadi bukti nyata perhatian besar pemerintah terhadap pembangunan kebudayaan daerah sebagai bagian dari pembangunan manusia dan peradaban.
Selain penetapan cagar budaya, rangkaian Pesta Njuah-njuah 2025 juga diwarnai pawai budaya yang menampilkan hasil pertanian unggulan, produk UMKM, hingga karya adat dari berbagai organisasi perangkat daerah. Kegiatan olahraga tradisional dan permainan rakyat turut digelar di Stadion Panji Sitinjo, memperkaya nuansa kebersamaan masyarakat.
Dalam pesan tertulisnya, Bupati Dairi Ir. Vickner Sinaga menegaskan bahwa pelestarian warisan budaya merupakan bentuk penghormatan terhadap sejarah dan identitas masyarakat Dairi yang harus dijaga lintas generasi.
“Warisan budaya adalah identitas dan jati diri kita. Melestarikannya berarti menjaga roh kebersamaan dan semangat leluhur dalam membangun Dairi yang berkarakter, maju, dan bermartabat,” tegasnya.
Dengan semangat kebersamaan yang mengakar kuat, Pesta Njuah-njuah 2025 diharapkan menjadi momentum mempererat solidaritas, menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal, serta mendorong masyarakat untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan Dairi yang unggul dalam kebudayaan dan pembangunan berkelanjutan.(cs)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar