Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Kamis, 06 November 2025, November 06, 2025 WIB
Last Updated 2025-11-06T08:21:06Z

Asril, S.Pd., M.Pd. Plt. Disdik, Secara Resmi Buka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025 di Kabupaten Kerinci


Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025 untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Kerinci resmi dibuka hari ini, 6/11/2025, di Halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci.

Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta dan guru pendamping dari berbagai kecamatan serta dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Asril, S.Pd., M.Pd.

Festival ini mendukung program nasional Kemendikbudristek dalam rangka merevitalisasi dan melestarikan bahasa daerah Kerinci.

Dalam sambutannya, Asril menyatakan bahwa FTBI merupakan upaya strategis untuk menanamkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa ibu di kalangan generasi muda, sebagai perisai budaya di tengah arus globalisasi.

“Bahasa daerah adalah jati diri dan warisan tak ternilai yang wajib kita jaga. Melalui festival ini, kita berkomitmen untuk menanamkan rasa bangga terhadap bahasa ibu kepada generasi muda” tegas
Bapak Asril.

Ia menekankan bahwa bahasa daerah adalah jati diri dan warisan tak ternilai yang harus dijaga.

Festival ini juga selaras dengan visi mewujudkan "Kerinci yang berdaya saing, maju, dan sejahtera"  dengan memegang kuat nilai budaya lokal.

FTBI Kabupaten Kerinci merupakan implementasi dari program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek untuk menjamin pewarisan dan penggunaan bahasa daerah tetap hidup di sekolah.

Acara pembukaan berlangsung meriah dan khidmat, dengan pertunjukan seni budaya lokal seperti pembacaan Puisi berbahasa Kerinci dan drama pendek bertema pelestarian budaya.

Peserta akan bersaing dalam beberapa kategori lomba :
1. bercerita,
2.  menulis cerita rakyat,
3. pidato,
4. membaca puisi daerah, dan
5. cerdas cermat budaya.

Salah satu peserta lomba pidato tingkat SMP mengungkapkan kegembiraannya mengikuti festival ini karena membuatnya lebih memahami pentingnya mencintai dan menggunakan bahasa daerah.

"Saya senang sekali bisa ikut lomba ini. Saya jadi lebih memahami betapa pentingnya mencintai dan menggunakan bahasa daerah sendiri” Tutupnya

Pembukaan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto, menandai komitmen kolektif dari pemerintah daerah, pendidik, dan pelajar untuk menjaga kelestarian bahasa ibu sebagai aset kebangsaan yang berharga. *wnd*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar