Iklan

DAFTAR WARTAWAN DISINI oleh redaksi investigasi
Redaksi Investigasi
Selasa, 24 Juni 2025, Juni 24, 2025 WIB
Last Updated 2025-06-24T04:11:21Z
GenZInfeksi meluar seksualJakartaKesehatanNasionalpeningkatan kasus ismRemajasifilis

Lonjakan Popularitas IMS di Kalangan Gen Z Selama 3 Tahun Terakhir, Ini Faktornya


Jakarta, 1detik.asia - 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI,dr Ina Agustina Isturini, MKM mengatakan dalam tiga tahun terakhir terjadi tren peningkatan kasus infeksi menular seksual (IMS) pada remaja usia 15 hingga 19 tahun.



Data Kemenkes RI menunjukkan di periode 2024, ada 4.589 kasus IMS. Dalam tiga tahun terakhir peningkatannya seperti berikut.

Kelompok usia 15-19 tahun:
2022: tercatat sebanyak 2.569 kasus
2023: tercatat sebanyak 3.222 kasus
2024: tercatat sebanyak 4.589 kasus
Menurut dr Ina, IMS merupakan salah satu faktor risiko utama penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Luka atau peradangan pada area genital dapat membuka jalan masuknya virus HIV ke dalam tubuh.


"Mayoritas kasus IMS terjadi pada usia produktif yaitu 25-49 tahun. Namun memang tiga tahun terakhir, terjadi tren peningkatan kasus pada usia 15-19 tahun," ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (20/6/2025).


Menurut dr Ina, tingginya angka temuan kasus IMS pada remaja usia 15-19 tahun ternyata juga sejalan dengan meningkatnya jumlah tes yang dilakukan. Pada tahun 2022, jumlah orang yang menjalani tes IMS tercatat sebanyak 85.574 orang. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat pada 2023 menjadi 158.378 orang. Lalu di tahun 2024, jumlahnya kembali meningkat tajam menjadi 291.672 orang.


"Itu kita melihat dari tren tesnya saja sudah meningkat. Jadi sebenarnya memang bisa jadi ini fenomena gunung es yang sudah mencair, karena sudah mulai ada kesadaran, orang semakin sadar melakukan tes infeksi menular seksual. Artinya, seiring dengan peningkatan jumlah tes yang kemudian penemuan kasus kita semakin tinggi," kata dr Ina.


Dari keseluruhan kasus IMS pada remaja usia 15-19 tahun, penyakit yang paling banyak ditemukan adalah sifilis. Pada tahun 2024, tercatat ada 4.589 kasus IMS dan sekitar 48 persennya atau 2.191 kasus merupakan sifilis.






Sumber : 1deik.asia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar