Semarang, Investigasi.info -
Gedung Seni tari Sobokarti yang bertempat di jl dr cipto no 31,32 nampak sepi dari kegiatan besar,yang ada hanya latihan latihan minggu pagi ini.
Ketika kami mempertanyakan Kegiatan apa yang akan di ikuti,sebagian penari menjawab belum ada,hanya menunggu panggilan dari Pemerintah Kota atau lainya yang ingin menonton Tari Khas Semarangan.
Ade,(nama samaran)salah satu penari yang ikut latihan di Sobokarti mengatakan bahwa kami sangat menyukai Tari Kota Semarang,bahkan saya sudah lama ikut disini,Tari merupakah salah satu hobi yang saya minati dengan kawan kawan disini,kami sangat ingin adanya kegiatan besar tapi tak pernah ada,hanya lomba kemarin saja yang kami ikuti di dalam gedung Sobokarti,pungkas ade.
Dari salah satu warga yang melihat,kami mempertanyakan sejarah mengenai gedung Sobokarti, pengurusnya dan bagaimana cara jika ingin memakai halaman gedung untuk seni seni lainya,salah satu warga bicara kepada media bahwa tempat ini "semprawut"kepengurusanya,tidak jelas strukturnya,dan dikuasai oleh sekelompok orang yang ingin mengumpulkan pundi pundi uang.
hal ini terlihat bagaimana mereka berupaya menyingkirkan pengurus yang sudah banyak berjasa kepada gedung ini, sebut saja pak heri cahyono,pak radji mereka ingin adanya perbaikan dan perubahan Sobokarti,tapi ditolak oleh pengurus yang sekarang menguasai tempat ini(Sobokarti)
Pengurus yang sekarang adalah bukan warga asli dari daerah sini,mereka kebanyakan dari luar kota yang mungkin dibawa oleh salah satu warga yang menempati tanah di dalam sobokarti,dulu warga yang menempati sudah pernah mendapat pesangon dari djarum untuk keluar dari Sobokarti,entah kenapa bisa kembali lagi kesini,pungkas warga yang peduli terhadap gedung sobokarti.
Disini sudah muncul KK kurang lebih 20 sampai 23 kenapa bisa,kami juga kurang faham silahkan tanyakan kejelasan ke kelurahan kebonagung,kami juga ingin menunggu kejelasan mengenai tanah disini,kenapa dengan mudahnya kelurahan mengeluarkan Kartu keluarga dengan kondisi di alamat gedung Sobokarti Semarang, gedung ini murni milik seniman dan sejarah Tari Semarang kenapa mencoba mencuri Gedung orang Semarang,
bahkan yang kami dengar setiap seniman yang berupaya menggelar acara di gedung Sobokarti selalu diminta beberapa uang untuk setor ke pengurus,hal ini kan mematikan seniman yang ingin mengeluarkan karyanya,apakah itu diperbolehkan.
MH, salah satu seniman lukis yang sudah malang melintang di kota Semarang mengungkap bahwa sangat disayangkan gedung berkelas milik Kota Semarang dikuasai oleh segelintir orang demi uang untuk memperkaya diri,kami pernah ingin melakukan giat di gedung sobokarti akan tetapi diminta untuk menyewa dengan nominal yang kami juga tak mampu,akhirnya kami mundur teratur.
setelah kami mendapat info pengelola bukan dari wilayah sekitar kelurahan,kami tak pernah lagi ingin menggelar acara di gedung Sobokarti karena mendengar bahwa kepengurusanya tidak jelas dan selalu meminta minta seperti pengemis,jika mereka faham akan seniman,tidak akan pernah terjadi hal yang memalukan ini,kenang MH yang sering berkegiatan di kota lama sekarang.
Sobokarti butuh perbaikan segala sektor,baik dalam gedung,kepengurusan,dan pengelolaan sumber dana untuk pemeliharaan,hal ini warga asli Kelurahan seharusnya meminta dengan tegas kejelasan mengenai status pengurus dan dananya dimana selama ini,karena banyak ruko yang disewakan oleh pengurus yang kejelasanya tidak transparan.
justru rumah rumah di dalam tanah Sobokarti ini harus dipertanyakan kejelasanya,baik sertifikat asli,KK,serta dana bantuan dari walikota kemarin yang ramai diperbincangkan oleh sebagian warga yang tidak tahu kejelasanya dimana.
Peran Kelurahan Kebonagung dipertanyakan mengenai kejelasan bangunan di dalam tanah Sobokarti dan kenapa sampai muncul KK serta diijinkan pembangunan tersebut.kami tahu jelas bahwa salah satu pengurus sobokarti juga menggemban jabatan RT dan HD adalah salah satu pegawai siber kebersihan di kecamatan Semarang timur yang tinggal di dalam tanah milik Sobokarti, mereka terima gaji.
By : (NoviNashoka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar