Batam, investigasi. Info - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad, menegaskan sikap tegas pemerintah daerah terhadap masuknya puluhan kontainer berisi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ilegal asal Amerika Serikat ke wilayah Batam.
Amsakar menyatakan, Batam tidak akan pernah menerima menjadi “tong sampah dunia” bagi negara lain. Ia menekankan bahwa BP Batam mendukung penuh langkah penegakan hukum yang dilakukan oleh Bea Cukai Batam dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terhadap kasus impor limbah berbahaya tersebut.
> “Kami tidak akan mentolerir praktik-praktik yang mencemari lingkungan dan merugikan masyarakat. Batam bukan tempat pembuangan limbah dunia,” ujar Amsakar dalam keterangannya.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan KLHK untuk memastikan seluruh kontainer limbah B3 tersebut ditangani sesuai prosedur dan dikembalikan ke negara asal. Pemerintah juga sedang menelaah dampak kasus ini agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan pekerja industri maupun masyarakat sekitar pelabuhan.
Sementara itu, Bea Cukai Batam mengonfirmasi bahwa total 74 kontainer limbah B3 telah ditemukan di Pelabuhan Batu Ampar, dengan sebagian besar sudah diperiksa fisiknya dan siap untuk re-ekspor.
Kasus ini menjadi perhatian nasional karena dianggap mencerminkan lemahnya pengawasan impor di pelabuhan serta meningkatnya ancaman Batam menjadi jalur masuk limbah dari luar negeri.
Amsakar menutup dengan menegaskan, BP Batam dan Pemko Batam berdiri di garis depan melindungi lingkungan dan martabat daerah, memastikan bahwa Batam tetap menjadi kawasan industri yang bersih dan berdaya saing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar