Jambi, Investigasi.info -
Kebocoran pipa minyak yang terjadi di Km 14, Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, diduga disebabkan oleh aksi pencurian. Pertamina EP Jambi segera mengambil langkah untuk mengamankan warga dari potensi ledakan atau kebakaran akibat tumpahan minyak mentah.
"Fokus utama kita adalah keselamatan warga, agar terhindar dari risiko kebakaran," ujar Manager PEP Jambi Field, Kurniawan Triyo Widodo, melalui pesan singkat pada Rabu (25/6/2025).
Untuk mencegah terjadinya percikan api, Kurniawan menekankan pentingnya sosialisasi kepada warga agar tidak menyalakan api secara terbuka atau membakar sampah di dekat area tumpahan minyak.
Pengamanan lokasi pipa yang bocor telah dilaksanakan, dan pembersihan minyak diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari. Kurniawan menambahkan, pihaknya telah mengerahkan tim darurat, peralatan, dan armada untuk membersihkan minyak yang tumpah.
Demi keselamatan pengguna jalan, Pertamina juga mengimbau masyarakat yang melintas di Km 14 jalan lintas timur Jambi-Palembang tetap waspada.
"Jangan berhenti di sekitar area pembersihan serta mematuhi arahan petugas lapangan," tegasnya. Dugaan pencurian menjadi penyebab utama kebocoran pipa tersebut. "Temuan lapangan ada indikasi praktik pencurian minyak atau illegal tapping," kata Kurniawan.
Petugas telah menemukan barang bukti berupa alat illegal tapping dan pipa galvanis berukuran satu inci di sekitar lokasi kejadian.
Meski demikian, Kurniawan menegaskan bahwa proses investigasi masih berlangsung dan belum ada kesimpulan resmi dari pihak berwenang. Kurniawan mengungkapkan, pencurian minyak dalam pipa Pertamina merupakan tindak pidana yang merugikan negara dan masyarakat.
"Aksi illegal tapping tidak hanya mengganggu kelancaran operasi produksi dan menyebabkan kerugian bagi Pertamina, tetapi juga berdampak langsung terhadap lingkungan dan keselamatan warga," tambah Kurniawan.
Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, Pertamina EP Jambi memiliki peran strategis dalam mendukung penyediaan energi, khususnya migas untuk kebutuhan nasional.
Oleh karena itu, Kurniawan mengajak masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk turut menjaga infrastruktur migas negara. Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh warga pada Senin (23/6) dan langsung mendapatkan respons cepat dari tim Pertamina EP Jambi untuk menangani dampak kebocoran pipa.
Sumber : Raimas86.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar