Batam, investigasi. Info - Aktivitas cucian tambang pasir di kawasan Bida Asri kembali beroperasi meski sebelumnya telah dilakukan penertiban oleh aparat. Pantauan warga menunjukkan mesin-mesin pencucian pasir kembali menyala, menandakan bahwa kegiatan ilegal tersebut berjalan lagi tanpa hambatan berarti.
Kembalinya operasi ini membuat masyarakat gusar. Warga menilai penertiban selama ini hanya bersifat sementara dan tidak memberi efek jera. Begitu petugas meninggalkan lokasi, para pelaku langsung melanjutkan kegiatan seakan-akan tidak pernah ada tindakan hukum.
Situasi tersebut memunculkan dugaan bahwa ada pembiaran atau lemahnya pengawasan di lapangan. Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin lokasi yang sudah ditindak berkali-kali dapat kembali aktif dalam waktu singkat tanpa ada upaya penutupan total ataupun penyitaan alat produksi.
Selain persoalan hukum, dampak lingkungannya juga semakin dikeluhkan. Sisa air cucian pasir yang mengalir ke pemukiman membuat parit dan saluran air menjadi keruh. Warga khawatir kerusakan tanah dan pencemaran akan semakin parah jika lokasi tersebut tidak dihentikan secara permanen.
Karena itu, masyarakat mendesak Ditreskrimsus Polda Kepri untuk turun tangan langsung dan mengambil alih penanganan kasus ini. Warga meminta tindakan yang lebih tegas, mulai dari penangkapan pelaku, penghentian total aktivitas, hingga penyitaan mesin agar kegiatan ilegal tidak terus berulang.
Kembalinya operasi tambang pasir di Bida Asri menjadi bukti bahwa penegakan hukum di lapangan belum berjalan maksimal. Publik berharap aparat benar-benar melakukan penindakan nyata demi kepastian hukum dan perlindungan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar