Anak-Anak Terlihat di Gelper Oriental, Rampai Nusantara Mengecam Keras dan Desak Kapolres Bertindak”

 

Karimun, investigasi.info - Dugaan praktik perjudian berkedok Gelanggang Permainan (Gelper) di lantai atas Oriental Swalayan, Sungai Lakam, kembali menjadi perhatian publik. Meski telah beroperasi cukup lama, gelper tersebut masih berjalan normal tanpa tersentuh tindakan tegas dari aparat penegak hukum.

Gelper yang disebut milik seorang pengusaha berinisial AC, figur yang kerap dikaitkan dengan jaringan “303”, diduga kuat menjalankan aktivitas yang mengarah pada praktik perjudian. Di tengah meningkatnya sorotan masyarakat, penegakan hukum justru dinilai melemah, sementara operasional gelper semakin eksis.

Seorang pengunjung di area parkir Oriental Swalayan membenarkan keberadaan lokasi tersebut.

 “Gelpernya di lantai atas, bang. Naik saja, nanti langsung nampak,” ujarnya.

Pengunjung lain menjelaskan pola permainan yang berlangsung dan diduga mengandung unsur judi.

“Mainnya beli koin. Kalau menang dapat kupon. Kupon itu bisa ditukar jadi uang. Tempat nukarnya dekat situ,” ungkapnya.

Dari penelusuran awak media, terdapat seorang koordinator operasional berinisial A.I yang disebut mengatur jalannya permainan serta urusan teknis di dalamnya.

Situasi semakin memprihatinkan setelah sebuah media online  mengabarkan adanya anak-anak yang terlihat bermain di gelper tersebut. Temuan ini langsung memicu kecaman dari Rampai Nusantara Kabupaten Karimun. Mereka menilai kejadian tersebut merupakan bentuk kelalaian yang berbahaya dan dapat menjadi preseden buruk bagi masa depan generasi muda Karimun.

Rampai Nusantara menegaskan bahwa keberadaan anak di tempat yang diduga terkait praktik perjudian tidak bisa ditoleransi dan menunjukkan lemahnya pengawasan.

“Kami mengecam keras. Anak-anak tidak boleh berada di lokasi seperti itu. Ini ancaman moral bagi generasi Karimun,”  tegas Wisnu Ketua Rampai Nusantara karimun

Pihaknya mendesak Kapolres Karimun untuk segera melakukan razia dan menertibkan gelper tersebut tanpa menunggu laporan tambahan dari masyarakat.

 “Kami meminta Kapolres bertindak tegas. Tidak boleh ada pembiaran. Jika terbukti melanggar hukum, tutup dan tindak sesuai aturan,” tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, gelper di Oriental Swalayan dilaporkan masih beroperasi normal tanpa adanya tindakan penegakan hukum dari pihak terkait.